AUSTRALIA

Orang Superkaya Diusulkan Kena Pajak Tambahan

Dian Kurniati | Senin, 29 Maret 2021 | 19:34 WIB
Orang Superkaya Diusulkan Kena Pajak Tambahan

Ilustrasi. 

BRISBANE, DDTCNews – Partai Hijau (The Greens) mengusulkan pengenaan pajak miliarder dengan tarif 6% kepada kelompok orang superkaya.

Pemimpin Partai Hijau Adam Bandt mengatakan pajak miliarder bisa dikenakan kepada warga negara Australia dengan kekayaan di atas AU$1 miliar atau sekitar Rp11 triliun. Jika pajak itu ditarik dari 122 orang terkaya di Australia, negara bisa mengumpulkan penerimaan lebih dari AU$40 selama 10 tahun.

"[Kebijakan ini akan] membuat miliarder dan perusahaan besar membayar bagian pajak mereka yang adil untuk membantu mendanai Medicare, menghapus biaya sekolah, dan memberikan pekerjaan yang layak untuk semua orang yang menginginkan proyek penyelamatan bumi serta pembangunan bangsa," katanya, dikutip pada Senin (29/3/2021).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Bandt mengatakan pajak miliarder itu idealnya mencakup semua aset individu dengan kekayaan bersih yang tinggi, termasuk properti, karya seni, perhiasan, uang tunai, dan saham. Pasalnya, beberapa di antara aset itu relatif mudah disembunyikan atau dipindahkan ke luar negeri.

Menurutnya, beberapa nama yang akan masuk daftar pembayar pajak miliarder misalnya Gina Rinehart, Clive Palmer, dan Kerry Stokes.

Gina Rinehart sebagai pengusaha pertambangan mencatatkan peningkatan kekayaan lebih dari dua kali lipat selama pandemi Covid-19 menjadi AU$36,28 miliar atau Rp397,6 triliun. Jika pajak miliarder dikenakan, dia akan membayar AU$2,2 miliar atau Rp24,2 triliun.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Kantor Anggaran Parlemen menyatakan penerapan pajak itu akan mendatangkan penerimaan AU$11,2 miliar pada 2022-2023. Meski demikian, otoritas pajak (Australian Tax Office/ATO) juga harus mengeluarkan biaya AU$110 juta untuk merealisasikan kebijakan itu dan menegakkan kepatuhan.

Kantor Anggaran Parlemen kemudian memperingatkan wacana kebijakan pajak miliarder tersebut memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan orang superkaya yang akan disasar cenderung berusaha menghindari pajak.

Selama beberapa pekan mendatang, pemimpin Partai Hijau akan berkeliling ke seluruh negeri untuk membicarakan pajak miliarder sekaligus mengampanyekan kandidat yang masuk bursa pemilu berikutnya.

Seperti dilansir smh.com.au, Partai Hijau merupakan minoritas dalam parlemen Australia. Peluang usulan undang-undang tentang pajak miliarder memperoleh dukungan koalisi atau Partai Buruh juga rendah. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 22 Januari 2025 | 09:25 WIB KURS PAJAK 22 JANUARI 2025 - 28 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:47 WIB KURS PAJAK 15 JANUARI 2025 - 21 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Bergerak Dinamis, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Rabu, 08 Januari 2025 | 10:01 WIB KURS PAJAK 8 JANUARI 2025 - 14 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Terhadap Nyaris Semua Negara Mitra

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan