KPP PRATAMA TANJUNG REDEB

Omzet WP Sudah di Atas Rp500 Juta, Kantor Pajak Adakan Kunjungan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Maret 2023 | 15:00 WIB
Omzet WP Sudah di Atas Rp500 Juta, Kantor Pajak Adakan Kunjungan

Ilustrasi.

TANJUNG REDEB, DDTCNews – Tim Seksi Pengawasan II Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb mendatangi toko spare part yang berlokasi di Biatan Lempake RT 009, Biatan, Berau, Kalimantan Timur pada 26 Januari 2023.

Petugas dari KPP Pratama Tanjung Redeb Ghani Zulfikar Widodo mengatakan kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada wajib pajak untuk membayar pajak lantaran omzet yang diterima sudah di atas Rp500 juta dalam setahun.

“Berdasarkan informasi yang diterima, omzet usaha wajib pajak telah mencapai Rp500 juta dalam satu tahun. Untuk itu, wajib pajak memiliki kewajiban untuk membayar pajak,” katanya dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Selasa (7/3/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Sebagai informasi, sejak 2022, terdapat keringanan bagi usahawan atau wajib pajak orang pribadi yang memiliki omzet di bawah Rp500 juta dalam setahun untuk tidak perlu membayar pajak.

Sementara itu, pemilik toko spare part motor Andi menuturkan dirinya rutin melakukan pelaporan SPT Tahunan orang pribadi sejak terdaftar pada 2019. Adapun toko spare part motor itu dilaporkan atas nama NPWP Badan yang sudah terdaftar pada 2022.

“Sejauh ini, kami sudah memiliki transaksi dengan perusahaan lain dengan rata-rata omzet mencapai Rp60 juta per minggu atau rata-rata Rp240 juta per bulan,” tuturnya.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Mendengarkan penjelasan petugas pajak dari KPP, Andi berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya yaitu melakukan pembayaran pajak dan melakukan pelaporan SPT Tahunan.

Untuk diketahui, PP 55/2022 mengubah ketentuan PPh final UMKM yang sebelumnya diatur dalam PP 23/2018.

Dalam beleid teranyar, pajak terutang hanya dihitung berdasarkan tarif PPh final sebesar 0,5% dikalikan dengan dasar pengenaan pajak (DPP) setelah mempertimbangkan bagian omzet sampai dengan Rp500 juta yang tidak dikenai pajak.

Untuk wajib pajak badan, penghitungan tetap sama, yakni berdasarkan tarif PPh bersifat final sebesar 0,5% dikalikan dengan DPP. Wajib pajak badan yang dimaksud mencakup koperasi, persekutuan komanditer (CV), firma, perseroan terbatas, atau BUMDes/BUMDesma. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN