KP2KP PINRANG

Omzet Usaha Plastik Lampaui Rp500 juta, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 28 Agustus 2024 | 19:00 WIB
Omzet Usaha Plastik Lampaui Rp500 juta, Petugas Pajak Adakan Kunjungan

Ilustrasi.

PINRANG, DDTCNews – Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pinrang melakukan kunjungan ke tempat usaha UMKM guna memberikan edukasi perpajakan secara langsung atau one on one pada 13 Agustus 2024.

Petugas pajak dari KP2KP Pinrang Farkhat mengatakan edukasi pajak secara one on one dilakukan kepada seorang pengusaha plastik yang memiliki peredaran usaha atau omzet di atas Rp500 juta. Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan ketentuan pajak dalam PP 55/2022.

“UMKM dikenai tarif PPh sebesar 0,5% apabila penghasilan kotor yang diperoleh dalam 1 tahun telah melebihi Rp500 juta rupiah,” katanya dikutip dari situs web Ditjen Pajak (DJP), Rabu (28/8/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selain itu, Farkhat juga menyampaikan adanya kesalahan pelaporan SPT Tahunan yang dilaporkan oleh pengusaha plastik bersangkutan. Menurut data DJP, wajib pajak bersangkutan masih melaporkan SPT Tahunan dengan formulir 1770S.

“Berdasarkan data kami, pada 2022 dan 2023, Bapak masih melaporkan SPT Tahunan dengan formulir 1770 S. Seharusnya menggunakan formulir 1770 karena telah memperoleh penghasilan dari usaha,” tuturnya.

Farkhat juga berharap kegiatan edukasi yang dilakukan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan perpajakan di Kabupaten Pinrang serta mempermudah akses informasi bagi pelaku UMKM mengenai peraturan perpajakan yang berlaku.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Apabila terdapat kendala dalam pelaporan, silakan disampaikan kepada kami. Dapat disampaikan secara langsung ataupun secara online melalui nomor layanan Whatsapp KPK2P Pinrang pada 0421-921566,” ujarnya.

Sementara itu, pengusaha plastik bernama Syamsi mengucapkan terima kasih atas inisiatif KP2KP Pinrang dalam memberikan edukasi pajak. Menurutnya, edukasi yang dilakukan petugas pajak secara langsung cukup membantu dirinya memahami kewajiban perpajakan.

“Saya sangat berterima kasih atas penjelasan dan bimbingan yang diberikan. Ini sangat membantu saya dalam memahami kewajiban perpajakan dan memastikan laporan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja