KEBIJAKAN FISKAL

Masalah Utang Saat Pandemi, Kebijakan Pajak Jadi Solusi Tunggal

Redaksi DDTCNews | Kamis, 21 Januari 2021 | 18:21 WIB
Masalah Utang Saat Pandemi, Kebijakan Pajak Jadi Solusi Tunggal

Ilustrasi. 

WASHINGTON DC, DDTCNews – Pemerintah di banyak negara telah mengeluarkan uang dalam jumlah besar dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Isu kebijakan pajak diprediksi menjadi topik hangat yang dibahas di berbagai negara.

Manajer Kebijakan Publik European Network on Debt and Development Tove Ryding memproyeksi perdebatan seputar kebijakan pajak akan mewarnai pengelolaan fiskal domestik pada tahun ini di banyak negara. Upaya mendesain sistem perpajakan internasional yang lebih baik juga menjadi isu penting.

"Perdebatan pajak ini mengarah pada pertanyaan yang sangat sensitif tentang siapa yang harus membayar tagihan Corona," katanya, dikutip pada Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:
Cari Tambahan Penerimaan, Negara ini Rombak Regulasi Pajak Warisan

Ryding menuturkan opsi kebijakan pajak menjadi satu-satunya pilihan untuk mengembalikan defisit anggaran yang melebar pada tahun lalu. Menurutnya, tingkat utang di beberapa negara sudah sangat tinggi. Sementara itu, banyak miliarder dan perusahaan yang justru bertambah kaya selama krisis Covid-19.

Dia memaparkan tingkat utang global pada 2020 sudah melonjak lebih dari US$270 triliun sebagai modal pemerintah dalam menangani pandemi. Situasi tersebut menyebabkan dampak lanjutan pengelolaan keuangan negara tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Ekonom Institute for Fiscal Studies London Stuart Adam mengatakan langkah kebijakan lanjutan pada tahun ini adalah mempercepat proses pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, perlu upaya ekstra untuk menangani defisit anggaran dan utang. Menurutnya, kebijakan pajak menjadi satu-satunya jalan yang bisa ditempuh pemerintah di banyak negara.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

"Setiap negara kemudian harus memilih kebijakan yang paling tepat untuk membantu dengan dukungan, stimulus, dan upaya mengurangi defisit. Kebijakan pajak menjadi satu-satunya alat yang tersedia," ujarnya.

Ekonom dari Copenhagen Business School Rasmus Corlin Christensen mengatakan rencana reformasi pajak digital mendapatkan momentum besar untuk dirampungkan pada tahun ini. Dia menegaskan perusahaan digital merupakan entitas bisnis yang mendapatkan keuntungan dari pandemi Covid-19.

Menurutnya, publik di berbagai negara akan semakin kencang menekan pemerintahnya untuk memastikan perusahaan multinasional membayar tagihan pajak dengan adil dan sesuai dengan tempat operasional perusahaan.

"Saat negosiasi berlanjut perlu untuk dipantau apakah aturan baru tersebut akan menguntungkan negara-negara berkembang kecil juga," imbuhnya, seperti dilansir icij.org. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:30 WIB KOTA SERANG

Kejar Pendapatan Daerah, Kota Ini Bakal Bentuk Tim Intelijen Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Klinik Ekspor?