KPP PRATAMA SINTANG

Lalai Penuhi Kewajiban Pajak atas Dana Hibah, WP Ini Dapat SP2DK

Redaksi DDTCNews | Minggu, 19 Juni 2022 | 15:00 WIB
Lalai Penuhi Kewajiban Pajak atas Dana Hibah, WP Ini Dapat SP2DK

Pegawai KPP Pratama Sintang saat menemui perwakilan wajib pajak badan. (foto: DJP)

PUTUSSIBAU, DDTCNews – Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sintang menemui perwakilan wajib pajak badan yang bergerak di bidang konstruksi di kantor KP2KP Putussibau pada 24 Mei 2022.

Account Representative KPP Pratama Sintang Singgih Dwi Jatmiko mengatakan pertemuan dengan wajib pajak tersebut dalam rangka menyampaikan informasi sekaligus pengumpulan data dan keterangan dari pembayar pajak.

Dia menjelaskan wajib pajak diketahui menerima proyek yang berasal dari dana hibah pada 2020. Namun, wajib pajak tersebut ternyata lalai dalam menunaikan kewajiban administrasi perpajakannya, berupa menerbitkan faktur pajak atas transaksi tersebut.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

“Meskipun proyek dari dana hibah, PPN-nya tidak dipungut, wajib pajak tetap memiliki kewajiban untuk menerbitkan faktur pajak,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Ditjen Pajak (DJP), Minggu (19/6/2022).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 42/1995, PPN dan PPnBM yang terutang sejak 1 April 1995 atas impor serta penyerahan barang dan jasa dalam rangka pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak dipungut.

Namun, wajib pajak tetap harus menerbitkan faktur pajak dengan kode transaksi 07 yang menandakan penyerahan barang kena pajak (BKP)/jasa kena pajak (JKP) mendapat fasilitas PPN tidak dipungut atau ditanggung pemerintah (DTP).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

“Karena data faktur pajak atas transaksi tersebut dari wajib pajak yang bersangkutan tidak ditemukan maka kami menyampaikan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) pada pertemuan kali ini,” tutur Singgih.

Sementara itu, perwakilan dari pengurus wajib pajak menyatakan akan melakukan koordinasi lanjutan terlebih dahulu dengan pengurus yang tidak ikut serta dalam pertemuan tersebut.

Setelah mendapat hasil koordinasi lanjutan, wajib pajak akan menghubungi pihak KPP Pratama Sintang untuk menyampaikan data dan/atau keterangan sebagai bentuk tindaklanjut dari SP2DK yang telah diterima. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN