GUBERNUR BI PERRY WARJIYO:

'Kurs Rp17.500 akan Kami Cegah'

Redaksi DDTCNews | Jumat, 03 April 2020 | 11:30 WIB

JAKARTA, DDTCNews—Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mencegah skenario terburuk kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melambung hingga level Rp17.500 atau juga skenario paling buruk Rp20.000 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tingkat kurs rupiah saat ini sudah memadai. Beberapa skenario yang diungkapkan Menteri Keuangan, seperti Rp17.500 atau Rp20.000 per dolar AS itu adalah skenario yang akan dicegah supaya tidak terjadi.

Baca Juga:
Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur BI, Begini Pesan Sri Mulyani

“BI akan terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar. Bahwa langkah yang kita lakukan itu agar skenario yang berat tadi tidak terjadi, kurs Rp17.500 atau yang sangat berat Rp20.000 itu akan kita antisipasi agar tidak terjadi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Perry menambahkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, seluruh bank sentral di dunia melakukan penurunan suku bunga, melakukan injeksi likuiditas, dan mengurangi beban ekonomi. Pasalnya, pandemi global virus Corona telah membawah kepanikan di sektor keuangan global.

Akibatnya, pemodal menarik investasinya di berbagai negara termasuk indonesia, hingga memicu pengetatan likuiditas. “Kami telah menurunkan suku bunga dua kali, kini 4,5%. Kami juga mestabilisasi kurs dengan mengintervensi pasar, dan membeli Surat Berharga Negara di pasar sekunder,” katanya.

Baca Juga:
Perry Warjiyo Kembali Dilantik sebagai Gubernur BI

Selama periode virus Corona ini, sambung Gubernur BI, telah terjadi pembalikan modal sebesar Rp167,9 triliun, sebagian besar dalam Surat Berharga Negara (SBN) yaitu Rp153,4 triliun. Demikian pula saham Rp13,4 triliun. Pembalikan modal inilah yang menyebabkan perlemahan nilai tukar.

“Dalam konteks inilah kami menyediakan dolar AS. Kami sudah membeli SBN Rp166 triliun, melakukan injeksi likuiditas ke pasar hampir Rp300 triliun. Kami juga menurunkan giro wajib minimum valas dan rupiah, menyediakan repo SBN ke perbankan, dan memperlancar sistem pembayaran,” katanya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR

0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 24 Mei 2023 | 10:01 WIB BANK INDONESIA

Perry Warjiyo Kembali Dilantik sebagai Gubernur BI

Selasa, 21 Maret 2023 | 11:53 WIB BANK INDONESIA

DPR Restui Perry Warjiyo Kembali Duduki Kursi Gubernur BI

Jumat, 24 Februari 2023 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ini Alasan Jokowi Pilih Perry Warjiyo Jadi Calon Tunggal Gubernur BI

BERITA PILIHAN

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?