LITERASI PAJAK

Konsep Pembatasan Kekuasaan Mengenakan Pajak di Indonesia

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Maret 2023 | 14:00 WIB
Konsep Pembatasan Kekuasaan Mengenakan Pajak di Indonesia

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Dalam negara yang demokratis dan diatur hukum, kekuasaan pemerintah tidaklah bersifat tak terbatas. Hal ini juga berlaku dalam hal pengenaan pajak.

Namun demikian, UUD 1945 di Indonesia yang sifatnya supel dan singkat tidak mengatur tentang pembatasan kekuasaan mengenai kekuasaan pajak.

Pasal 23A UUD 1945 hanya mem­berikan penegasan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Berbeda halnya dengan UUD di negara Meksiko. UUD di Negeri Sombrero itu memberikan batasan kekuasaan pengenaan pajak berdasarkan prinsip­-prinsip ajaran Adam Smith, yaitu equality, certainty, conve­nience, dan economy.

Oleh karena itu, undang-undang pajak di Indonesia seharusnya juga dapat menjamin pengenaan pajak didasarkan kepada prinsip keadilan, kepastian, dan kemampuan (ability to pay).

Pendelegasian kekuasaan yang tidak disertai dengan pembatasan yang ketat berpotensi menyebabkan pemerintah menjadi powerful dalam mengenakan pajak.

Baca Juga:
Apa Itu Barang Tidak Kena PPN serta PPN Tak Dipungut dan Dibebaskan?

Terlebih, pemerintah memiliki kepentingan untuk memaksimalkan penerimaan pajak sesuai dengan target yang dibebankan.

Untuk itu, cara yang efektif untuk membatasi kekuasaan tersebut ialah memaksimalkan peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam membahas rancangan undang-undang pajak.

DPR harus memperketat hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk didelegasikan kepada pemerintah. DPR juga harus memisahkan institusi yang menyusun ketentuan pajak dengan institusi yang melaksanakan ketentuan pajak.

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Kekuasaan pengenaan pajak harus dibatasi dengan jelas dan ketat sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukumnya dan semakin menjauh dari prinsip-prinsip dasar perpajakan.

Lantas, bagaimana konsep membatasi kekuasaan untuk mengenakan pajak di Indonesia? Baca buku Membatasi Kekuasaan Untuk Mengenakan Pajak secara digital di Perpajakan DDTC. Buku yang ditulis Darussalam dan Danny Septriadi ini terdiri dari 5 bab.

  • Bab 1: Membatasi Kekuasaan dan Pendelegasian Kekuasaan untuk Mengenakan Pajak
  • Bab 2: Membatasi Kekuasaan Penagihan Pajak atas Ketetapan Pajak saat Sengketa Pajak di Tingkat Keberatan dan Banding
  • Bab 3: Membatasi Kekuasaan Perluasan Withholding Tax atas Penghasilan Usaha
  • Bab 4: Membatasi Kekuasaan Pengesahan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
  • Bab 5: Membatasi Kekuasaan Perluasan Penafsiran Undang-Undang Pajak dengan Ketentuan-ketentuan Perpajakan yang Kedudukannya di bawah Undang-Undang Pajak

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:30 WIB KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Kantor Pajak Minta WP Tenang Kalau Didatangi Petugas, Ini Alasannya