KOTA SEMARANG

Kepada Wajib Pajak Patuh, Pemkot Beri Hadiah Mobil Sampai Rumah

Dian Kurniati | Selasa, 18 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Kepada Wajib Pajak Patuh, Pemkot Beri Hadiah Mobil Sampai Rumah

Ilustrasi.

SEMARANG, DDTCNews – Pemkot Semarang, Jawa Tengah memberikan hadiah kepada wajib pajak yang patuh membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) 2022.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang Indriyasari mengatakan pemberian hadiah tersebut dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi kepada wajib pajak yang patuh menyelesaikan kewajibannya secara tepat waktu.

"Harapannya, bagi wajib pajak yang belum membayar pajak, bisa segera membayar pajak karena kontribusinya sangat kita butuhkan untuk pembangunan di Kota Semarang," katanya, dikutip pada Selasa (18/10/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Indriyasari menuturkan pemberian hadiah kepada wajib pajak tersebut dilakukan melalui mekanisme undian. Hadiah yang dibagikan mulai dari rumah, mobil, sepeda motor, sampai dengan sejumlah peralatan elektronik.

Para pemenang dapat mengambil hadiah dalam waktu 60 hari sejak pengumuman dengan membawa fotokopi dan KTP asli, Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB 2022 asli, dan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) PBB asli.

“Pajak penghasilan final atas hadiah undian yang sebesar 25% akan ditanggung Pemkot Semarang,” sebut Indriyasari.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dia menambahkan program undian berhadiah telah diikuti seluruh wajib pajak yang membayar PBB sebelum 30 September 2022. Menurutnya, program undian berhadiah ini telah efektif meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Dia menilai kepatuhan wajib pajak di Kota Semarang sudah makin baik, meski dalam situasi sulit akibat pandemi Covid-19. Dia pun mengeklaim realisasi setoran PBB sejauh ini sudah mendekati target yang ditetapkan.

Hingga saat ini, realisasi setoran PBB telah mencapai Rp519 miliar atau 94% dari target Rp550 miliar. Kinerja penerimaan PBB menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan jenis pajak daerah lainnya.

Dia menambahkan Bapenda akan terus berupaya menggenjot penerimaan pajak hingga akhir 2022. "Untuk yang pajak lainnya, kami masih push lagi 30% di 3 bulan terakhir karena realisasi baru 70% dan per minggu kami pantau agar tidak ada kebocoran pajak," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja