KOTA BOGOR

Kantor Samsat Diserbu Warga, Sebagian Layanan Dialihkan ke Samling

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 05 Juni 2020 | 15:35 WIB
Kantor Samsat Diserbu Warga, Sebagian Layanan Dialihkan ke Samling

Ilustrasi. (DDTCNews)

BOGOR, DDTCNews—Kantor Sistem Administrasi Manung­gal Satu Atap (Samsat) Kota Bogor memutuskan mengali­hkan sebagian aktivitas layanannya ke layanan Samsat Keliling (Sam­ling).

Kebijakan ini ditempuh lantaran kantor Samsat Kota Bogor yang berada di Jalan Ir.H.Juanda terus dipadati ratusan wajib pajak. Adapun Samling tersebut akan dipu­satkan di area GOR Pajajaran, Tanah Sareal terhitung sejak Rabu (3/6/2020).

”Kami mengalihkan layanan ke tempat terbuka karena dik­hawatirkan terjadinya penu­laran Covid-19,” kata Kepala Seksi Dapen Bapenda Jawa Barat pada Samsat Kota Bogor Rendy Supriyatna, di Bogor, Jumat (5/6/2020)

Baca Juga:
Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Tingginya minat warga untuk mem­bayar pajak kendaraan bermotor (PKB) ini dikarenakan beredar informasi bahwa program Triple Untung—program keringanan pajak—yang membebaskan denda PKB akan segera berakhir.

Misalnya seperti alasan yang diungkapkan Abdul Haris, salah seorang wajib pajak asal Ciomas, yang rela mengantre sejak pukul 08:00 WIB hingga 11:00 WIB agar dapat membayar pajak ken­daraannya.

”Habis jam sebelas loket sudah tutup, tak terima lagi pelayanan. Di pelayanan mobil yang satu lagi juga tutup tidak terima pembayaran pa­jak,” ujarnya.

Baca Juga:
Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Hal senada diungkapkan Marni Handayani, warga Ran­camaya-Bogor Selatan, yang mendapat informasi bahwa program Triple Untung Sam­sat Kota Bogor akan berakhir hari ini, ”Informasinya bebas denda hari ini terakhir, maka­nya sejak pagi sudah antre di Samsat Kota Bogor,” ujarnya.

Terkait dengan informasi mengenai akan berakhirnya program Triple Untung, Rendy me­mastikan bahwa program tersebut akan tetap berlaku hingga akhir Juli 2020.

Adapun program tersebut tidak hanya menggratiskan Bea Balik Nama Ken­daraan bermotor (BBNKB), tetapi juga memberi­kan kemudahan kepada wajib pajak dengan membebankan denda keterlambatan pembayaran PKB.

”Intinya pro­gram ini ingin mengoptimal­kan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), se­hingga pajak kendaraan bisa menjadi pemasukan daerah yang dapat diandalkan,” ungkap Rendy seperti dilansir metropolitan.id. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:00 WIB PROVINSI DAERAH KHUSUS JAKARTA

Opsen Pajak Kendaraan Tidak Berlaku di Jakarta, Ternyata Ini Sebabnya

Rabu, 18 Desember 2024 | 10:30 WIB PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ada Opsen Pajak Kendaraan, PAD Kabupaten/Kota Sulsel Bakal Naik 46%

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU