JAKARTA, DDTCNews — Presiden Joko Widodo menginstruksikan petugas pajak untuk proaktif menjemput bola dengan mendatangi langsung calon peserta tax amnesty, pasalnya Presiden menilai keberhasilan tax amnesty bergantung pada kinerja internal baik pemerintah maupun Ditjen Pajak.
Presiden melihat antusiasme masyarakat dari dunia usaha cukup tinggi saat mengikuti sosialisasi tax amnesty. Terbukti saat sosialisasi di Surabaya, jumlah peserta yang diundang hanya 2.000 orang, namun yang hadir sekitar 2.700 orang. Sama halnya ketika sosilasasi di Medan, awalnya yang diundang hanya 2.000 orang lalu ditambah menjadi 3.000 orang dan yang hadir mencapai 3.500 orang.
“Kita bisa melayani mereka atau tidak, bisa merangkul mereka atau tidak. Kuncinya nanti ada di situ. Tidak bisa lagi diam. Zamannya sudah berubah. Momentumnya ada,” tutur Presiden saat memberikan pengarahan di Istana Negara, Kamis (28/7) seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet.
Presiden mengaku tak segan terjun langsung ke lapangan melakukan sosialisasi tax amnesty. Presiden akan mendatangi banyak wilayah di Indonesia bahkan hingga Singapura untuk menggelar sosialisasi.
Menurut Presiden itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam pelaksanaan tax amnesty. “Kita all out untuk satu masalah ini, tax amnesty,” imbuhnya.
Namun Presiden mengingatkan usaha pemerintah tidak akan berarti jika para petugas di lapangan tidak siap dan tidak optimal. Menurutnya, petugas diminta untuk proaktif bukan malah menakut-nakuti wajib pajak.
Sebagai informasi, pengarahan diikuti sekitar 700 peserta dan dihadiri sejumlah jajaran Kabinet Kerja seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menko PPN/Kepala Bappenas Bambang Brdjonegoro, Mensesneg Pratikno.
Turut hadir para petinggi institusi seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua OJK Muliaman Hadad dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.