BELGIA

Joe Biden Menang, AS Diharapkan Kembali Bahas Konsensus Pajak Digital

Redaksi DDTCNews | Rabu, 11 November 2020 | 08:52 WIB
Joe Biden Menang, AS Diharapkan Kembali Bahas Konsensus Pajak Digital

Ilustrasi. (foto: mladiinfo.eu)

BRUSSELS, DDTCNews – Komisi Eropa berharap Amerika Serikat (AS) akan kembali ke meja perundingan konsensus pajak digital setelah Joe Biden memenangi kontes Pemilu Presiden AS mengalahkan, Donald Trump.

Komisioner Bidang Pasar Internal Uni Eropa Thierry Breton mengatakan tampuk pimpinan yang beralih dari Donald Trump kepada Joe Biden menjadi angin segar bagi multilateralisme, salah satunya proses perumusan konsensus pajak digital global.

Administrasi baru Negeri Paman Sam di bawah Joe Biden diharapkan membuat posisi politik luar negeri AS berubah. "AS keluar pada September. Ini proses negosiasi dan mereka bisa kembali," katanya, dikutip Rabu (11/11/2020).

Baca Juga:
Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

Breton menyebutkan belum ada kata terlambat bagi AS untuk kembali ke meja perundingan pajak digital. Hal ini dikarenakan proses perumusan konsensus telah diperpanjang hingga pertengahan tahun depan.

Menurutnya, kehadiran AS memiliki penting dalam agenda reformasi sistem perpajakan internasional, utamanya untuk menjawab tantangan dari ekonomi digital. Dia berharap Joe Biden bisa menerapkan pendekatan baru yang tidak konfrontatif seperti yang kerap kali dilakukan Donald Trump.

"Amerika sekarang memiliki wajah baru dan dalam konteks ini kami melihat adanya hubungan baru dengan pemerintahan Biden," jelas Breton.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Selain itu, Breton menegaskan Uni Eropa memiliki opsi lain jika AS tidak kunjung kembali ke meja perundingan. Proposal pajak digital dalam payung hukum Digital Service Act (DSA) akan menjadi alternatif Uni Eropa jika tidak ada kesepakatan global.

"Tentu, kami tidak akan mengatur dengan cara yang berlebihan. DSA memungkinkan kami mengatur ruang digital di mana GAFA [Google, Amazon, Facebook dan Apple] menjadi elemen penting," tutur Breton seperti dilansir pledgetimes.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi