Ilustrasi.
BANGKOK, DDTNews – Guna menjaga daya beli masyarakat, pemerintah Thailand memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai bahan bakar minyak (BBM).
Menteri Perhubungan Suriya Juangroongruangkit mengatakan pemerintah saat ini masih berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah situasi global yang menantang. Oleh karena itu, tarif cukai BBM tidak akan dilaksanakan dalam jangka pendek.
"Fokus utama Kementerian Perhubungan adalah menekan biaya hidup masyarakat," katanya, dikutip pada Rabu (27/12/2023).
Suriya menuturkan pemerintah sempat mengusulkan kenaikan tarif cukai BBM untuk mendorong masyarakat beralih pada moda transportasi yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat menyasar kota-kota metropolitan seperti Bangkok.
Kebijakan tarif BBM telah diterapkan di banyak negara lain untuk mendorong masyarakat beralih pada kendaraan listrik. Dalam hitungannya, tarif BBM di Thailand dapat dinaikkan senilai 0,50 baht atau Rp223 per liter.
Namun, pemerintah belum pernah membahas rencana kenaikan tarif cukai BBM. Pemerintah justru berencana menetapkan tarif tertinggi kereta listrik senilai 20 baht atau Rp8.950 per perjalanan yang bakal berlaku pada 2 tahun ke depan.
"Batas tarif kereta listrik akan diterapkan tanpa perlu menaikkan cukai BBM," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Energi Pirapan Salirathavibhaga menjelaskan pemerintah memiliki komitmen kuat untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah risiko kenaikan inflasi. Pemerintah tidak ingin kenaikan tarif cukai atau pajak menjadi penyebab melonjaknya biaya hidup masyarakat.
Di sisi lain, pemerintah berupaya menyediakan tarif angkutan publik yang terjangkau. "Pemerintah akan mencari alternatif menyediakan tarif kereta api yang terjangkau, tanpa menambah beban warga," tuturnya seperti dilansir thethaiger.com. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.