FILIPINA

Inovator Alat Kesehatan Covid-19 Diusulkan Dapat Insentif Pajak

Dian Kurniati | Selasa, 21 Juli 2020 | 17:45 WIB
Inovator Alat Kesehatan Covid-19 Diusulkan Dapat Insentif Pajak

Ilustrasi. (DDTCNews)

MANILA, DDTCNews—Parlemen Filipina mengusulkan pemberian insentif pajak untuk para inovator alat-alat kesehatan guna mendukung pengembangan teknologi lokal dalam penanganan pandemi virus Corona.

Anggota parlemen Joey Sarte Salceda menilai peneliti Filipina memiliki potensi besar untuk mengembangkan alat-alat kesehatan. Salah satu buktinya, test kit virus Corona bernama GenAmplify versi 2 buatan Manila HealthTek telah mengantongi izin untuk diproduksi massal dan dipasarkan.

"Sejauh ini, negara kita berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Dengan inovasi itu, kita dapat mengambil langkah untuk mendukung industri baru, bisnis baru, dan sumber daya baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Salceda mengusulkan insentif pajak untuk inovasi alat kesehatan bisa dimasukkan dalam RUU Reformasi Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Badan Usaha. Dia optimistis insentif pajak akan mendorong kemunculan inovasi baru di bidang teknologi kesehatan.

Dia mengaku sudah membicarakan usulan tersebut kepada Departemen Keuangan serta Departemen Perdagangan dan Industri agar insentif untuk inovasi kesehatan lokal menjadi bagian dari prioritas dalam RUU.

Selain itu, Salceda juga meminta pemerintah untuk memperluas cakupan penerima super-insentif di bawah Undang-undang Pajak untuk sektor kesehatan dan produksi barang yang dibutuhkan selama pandemi.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

“Saya juga mendorong pengusaha kecil untuk memperoleh paten atas teknologi kesehatan yang ditemukannya. Jika kita akan bersaing dengan dunia, kita perlu melindungi apa yang kita temukan," ujarnya.

Dengan berbagai insentif pajak yang tengah digodok pemerintah, Salceda berharap produksi alat-alat kesehatan terus ditingkatkan secara agresif. Hal ini dikarenakan kebutuhan alat-alat kesehatan saat ini tidak kalah penting dengan bahan-bahan pangan.

“Mari kita gunakan kepintaran orang Filipina untuk keluar dari krisis ini dengan ekonomi yang lebih kuat, lebih tangguh,” tuturnya dikutip dari Businessmirror. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

21 Juli 2020 | 22:06 WIB

Langkah strategis perpajakan yang dilakukan Filipina harus ditiru oleh Indonesia. Hal itu karena keberadaan alat kesehatan sangat penting dalam penanganan Covid-19. Selain itu, perlu banyak inovasi yang mendorong alat kesehatan tersebut yang lebih optimal dan murah. Sehingga dengan insentif pajak, maka beban pelaku usaha atau inovator kesehatan dapat lebih ringan untuk membuat produknya. Hal itu terlebih Indonesia mencanangkan beragam kebijakan yang mendukung penanganan Covid-19 terutama dari perpajakan, sehingga insentif inovasi kesehatan juga bisa masuk di dalamnya, dengan pengaturan teknis melalui Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri yang mengejawantahkannya.

21 Juli 2020 | 22:03 WIB

#MariBicara usul yang bagus berasal dari salah satu anggota Parlemen Filipina, Joey Sarte Salceda. Usulan insentif pajak bagi para pelaku usaha khususnya innovator alkes berupa test kit virus corona dapat mendorong kemunculan inovasi baru di bidang teknologi alkes. Berbeda dengan Filipina, di Indonesia insentif pajak dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sedikitnya ada 5 bentuk. Pertama, PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah, PPh Final Ditanggung Pemerintah, Pengurangan Pembayaran PPh Pasal 25 sebesar 30%, kemudahan impor dan pembebasan PPh Pasal 22 impor, serta percepatan pengembalian restitusi PPN. #MariBicara apapun bentuk insentif pajaknya, semoga formulasi yang digunakan oleh pemerintah mampu membangkitkan ekonomi nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat bawah.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN