JERMAN

Ini Respons Perusahaan Jerman Soal Border Tax

Redaksi DDTCNews | Senin, 20 Maret 2017 | 11:45 WIB
Ini Respons Perusahaan Jerman Soal Border Tax

BERLIN, DDTCNews – Rencana pemberlakuan pajak perbatasan atau disebut sebagai border tax yang akan diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) berhasil membuat sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS menjadi khawatir.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ifo Institute mengungkapkan hampir sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS cemas, lantaran adanya border tax disinyalir akan mempengaruhi sistem perdagangan. Namun, hal tersebut nyatanya tidak membuat sebagian besar produsen Jerman yang mengekspor produknya ke AS kabur.

“Dari 2.700 perusahaan di Jerman yang telah disurvei menyatakan untuk saat ini adanya usulan pengenaan border tax memang berhasil membuat sebagian besar perusahaan cemas dan memikirkan cara untuk mengantisipasinya. Namun hal tersebut tidak mengurungkan perusahaan di Jerman untuk tidak lagi melakukan ekspor ke AS,” ungkap pernyataan tersebut, Jumat (17/3).

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Di sisi lain, Kepala Ifo Pusat Gabriel Felbermayr mengatakan tidak semua perusahaan Jerman khawatir tentang prospek tarif yang lebih tinggi atau border tax atas perdagangan dengan AS.

“Dari hasil survei dikatakan bahwa pemberlakuan border tax akan menurunkan tingkat penjualan hingga 18%, namun 6% berharap akan ada peningkatan dan sekitar 76% memperkirakan tidak akan ada perubahan atau dampak apapun atas border tax,” ungkap Gabriel.

Hasil survei mengatakan sebagian besar perusahaan akan mengantisipasi atas meningkatnya hambatan perdagangan di AS. Secara total, sekitar 28% dari perusahaan Jerman yang masih aktif mengekspor produk ke AS akan meningkatkan nilai jualnya.

Dari total 46% perusahaan di Jerman yang mengekspor produknya ke AS, 21%nya mengatakan bahwa mereka akan memindahkan ekspornya dari AS sebagai akibat dari kebijakan perdagangan Presiden Trump. Namun, seperti dilansir dalam tax news, 7% dari perusahaan yang disurvei mengatakan masih berencana untuk mendirikan anak perusahaannya di AS. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Senin, 30 September 2024 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Perusahaan Pindah Pabrik ke Luar AS, Trump Bakal Kenai Bea Masuk 200%

Minggu, 29 September 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kamala Harris Janjikan Insentif Pajak untuk Sektor Manufaktur

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN