CAD RI

Ini Penyebab Defisit Transaksi Berjalan RI Makin Lebar

Redaksi DDTCNews | Jumat, 23 November 2018 | 09:55 WIB
Ini Penyebab Defisit Transaksi Berjalan RI Makin Lebar

JAKARTA, DDTCNews – Impor migas kerap disebut sebagai penyumbang utama semakin lebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Namun, transaksi pendapatan primer justru menjadi faktor utama.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom Faisal Basri yang menyebutkan defisit transaksi pendapatan primer jauh lebih besar ketimbang defisit karena impor migas. Hal ini yang kemudian membuat CAD Indonesia semakin melebar.

"Penyebab CAD itu ada defisit di primary income yaitu untuk repatriasi profit perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia," katanya di Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Baca Juga:
Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

Lebih lanjut, Faisal memaparkan defisit dari transaksi pendapatan primer mencapai US$20 miliar. Angka yang lebih besar dari impor migas nasional yang menyumbang defisit sebesar US$10,7 miliar.

Menurutnya, pemerintah belum menyentuh dimensi transkasi primary income untuk menjaga defisit transaksi berjalan dalam batas aman. Pendekatan insentif bisa diberikan untuk menjaga dana tersebut tetap berada di dalam negeri.

"Pemerintah bisa undang 5 perusahaan terbesar yang investasi di sini, lakukan persuasi untuk menahan dana di sini dengan dengan return (imbal hasil) yang jelas. Itu untuk solusi jangka pendek," tandasnya.

Baca Juga:
Tekan Defisit, Negara Ini Ingin Kenakan Pajak Tambahan 8,5 Persen

Data Bank Indonesia menyebutkan defisit transaksi pendapatan primer pada semester I/2018 mencapai US$16,06 miliar atau setara Rp240,83 triliun dengan kurs Rp15 ribu/dolar Amerika Serikat (AS). Tercatat, transaksi pembayaran pendapatan primer mencapai US$19,64 miliar. Sementara itu, penerimaannya hanya US$3,58 miliar.

Jumlah tersebut terdiri dari defisit neraca transaksi pendapatan primer kuartal I sebesar US$ 7,9 miliar dan US$ 8,15 miliar pada kuartal II. Adapun penyumbang defisit transaksi berjalan lainnya adalah transaksi jasa-jasa yang mencapai US$3,34 miliar atau sekitar Rp50 triliun.

Salah satu penyebab defisit primary income ini adalah tingginya pembayaran dividen dari hasil investasi pemodal asing serta utang luar negeri Indonesia yang jatuh tempo, sehingga membuat defisit neraca transaksi pendapatan primer cukup besar.

Kemudian dari sisi defisit transaksi jasa-jasa dipicu oleh banyaknya jasa pengiriman barang yang menggunakan armada pelayaran asing.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Fasilitasi Kursus Sertifikasi ADIT, DDTC Raih Pengakuan Internasional

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:00 WIB KABUPATEN KEBUMEN

Pemda Bikin Samsat Khusus untuk Perbaiki Kepatuhan Pajak Warga Desa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR