TAIWAN

Ini Negara Timur Tengah Pertama yang Punya P3B dengan Taiwan

Muhamad Wildan | Minggu, 13 Desember 2020 | 15:01 WIB
Ini Negara Timur Tengah Pertama yang Punya P3B dengan Taiwan

Pemandangan Kota Riyadh, Arab Saudi, menjelang magrib. (Foto: Getty Images/traveler.marriott.com)

TAIPEI, DDTCNews - Arab Saudi menjadi negara Timur Tengah pertama yang mengikat perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) dengan Taiwan. Kedua negara bersepakat untuk menyetujui P3B pada Desember dan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2021.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan perjanjian ini akan meningkatkan hubungan dagang antara kedua negara serta akan menciptakan perlakuan pajak yang adil bagi pelaku bisnis.

"Seiring dengan usaha Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi dan melepaskan diri dari ketergantungan ekspor minyak, Arab Saudi mulai mengadopsi kebijakan yang ramah investasi," ujar Ou dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (11/12/2020).

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Melalui P3B, hambatan-hambatan yang selama ini dialami oleh perusahaan privat dan publik dapat diminimalisasi. P3B antara kedua negara juga diharapkan dapat mendorong kerja sama sains, teknologi, dan budaya.

Berdasarkan data per 2019, Arab Saudi tercatat sebagai mitra dagang Taiwan yang terbesar ke-13 dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$8,66 miliar.

Ou mengatakan negosiasi P3B antara kedua negara memakan waktu yang cukup lama dan intens. P3B akhirnya bisa disepakati oleh kedua negara sejalan dengan itikad kedua negara untuk menyepakati P3B.

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Selain Arab Saudi yang ingin meningkatkan investasi asing guna mendukung diversifikasi ekonomi, Taiwan juga memiliki kepentingan untuk meningkatkan ekonomi syariah.

Pengembangan ekonomi syariah merupakan salah satu kebijakan jangka panjang yang diusung oleh partai petahana di Taiwan Democratic Progressive Party (DPP) dalam beberapa tahun terakhir. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6