INDIA

India Pungut Pajak Ekspor 40% Atas Bawang Bombai, Negara Lain Terimbas

Muhamad Wildan | Rabu, 23 Agustus 2023 | 17:30 WIB
India Pungut Pajak Ekspor 40% Atas Bawang Bombai, Negara Lain Terimbas

Komoditas bawang bombai dari India. (sumber: The Times of India)

NEW DELHI, DDTCNews - India memberlakukan pajak ekspor dengan tarif 40% atas produk bawang bombai. Kebijakan ini diambil mengendalikan harga komoditas tersebut di pasar domestik.

Kementerian Keuangan India menyatakan pajak ekspor tersebut berlaku sejak tanggal kebijakan diumumkan hingga 31 Desember 2023.

"Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan komoditas di pasar," ungkap Kementerian Keuangan India, dikutip Rabu (23/8/2023).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Pada tahun ini, stok bawang bombai di India tergolong rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Curah hujan yang tinggi pada Juli 2023 di daerah produsen seperti Maharashtra dan Karnataka membuat bawang bombai mudah rusak dan busuk.

Akibat hal tersebut, harga bawang di level konsumen tercatat naik menjadi senilai INR30,72 per kilogram pada 19 Agustus 2023. Pada tanggal yang sama tahun lalu, harga bawang tercatat hanya senilai 20,44 INR per kilogram.

Adapun inflasi di India pada Juli 2023 tercatat mencapai 7,44%, tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Tingginya inflasi disebabkan oleh lonjakan harga komoditas pangan termasuk bawang bombai. Inflasi komponen harga pangan tercatat mencapai 11,51%.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Kebijakan pajak ekspor oleh India diperkirakan akan memengaruhi harga-harga di negara mitra yakni Bangladesh, Malaysia, Sri Lanka, dan beberapa negara Timur Tengah. Pasalnya, negara-negara tersebut amat bergantung pada suplai bawang bombai dari India.

India sendiri adalah negara eksportir bawang terbesar dengan kontribusi sebesar 12% terhadap total perdagangan bawang bombai dunia. "Harga bawang global berpotensi naik akibat kebijakan India," ujar Direktur Riset CRISIL Market Intelligence and Analytics Pushan Sharma seperti dilansir cnbc.com.

Sharma memperkirakan harga bawang bombai akan mulai turun pada November berkat berlimpahnya produksi pada bulan tersebut. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja