AMERIKA SERIKAT

Incar Orang-Orang Dekat Putin, Pemeriksaan Otoritas Pajak AS Diperkuat

Muhamad Wildan | Senin, 07 Maret 2022 | 14:00 WIB
Incar Orang-Orang Dekat Putin, Pemeriksaan Otoritas Pajak AS Diperkuat

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Senator AS memandang Unit Investigasi Internal Revenue Service (IRS) perlu diperkuat guna menindak praktik-praktik pengelakan pajak yang dilakukan para oligarki Rusia.

Ketua Komite Keuangan Senat AS Ron Wyden mengatakan Unit Investigasi IRS memiliki peran penting dalam mendeteksi aliran dana gelap oleh orang-orang super kaya Rusia yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Untuk itu, Kongres juga perlu memberikan sumber daya yang cukup bagi unit tersebut guna mendukung pelaksanaan investigasi atas kasus yang kompleks," katanya dikutip dari laman resmi Senat AS, Senin (7/3/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Unit Investigasi IRS membutuhkan anggaran untuk dapat melakukan kajian atas celah hukum dalam sistem pajak AS dan mengetahui apa saja celah yang dimanfaatkan oleh kroni Putin dalam melakukan penghindaran pajak atas aset yang mereka tempatkan di AS.

"Kunci untuk meminta pertanggungjawaban Putin atas invasinya ke Ukraina adalah dengan mengikuti aliran dana dan menguak miliaran dana gelap yang ditempatkan oleh Putin serta kroninya di berbagai negara," ujar Wyden.

Untuk diketahui, Rusia melancarkan invasi atas Ukraina sejak 25 Februari 2022. Sebagai respons atas serangan tersebut, AS dan Uni Eropa mulai menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan orang-orang yang ditengarai dekat dengan Putin.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Kementerian Keuangan AS melalui Office of Foreign Assets Control (OFAC) juga melarang setiap orang AS melakukan transaksi dengan Bank Sentral Rusia, Kementerian Keuangan Rusia, dan SWF milik Rusia seperti Russian National Wealth Fund dan Russian Direct Investment Fund.

Pemerintah AS mengeklaim sanksi tersebut bakal efektif membekukan aset milik Bank Sentral Rusia yang disimpan di AS. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra