AMERIKA SERIKAT

Hormati Veteran, Negara Bagian di AS Bebaskan Pajak Kendaraan Baru

Syadesa Anida Herdona | Kamis, 07 April 2022 | 11:00 WIB
Hormati Veteran, Negara Bagian di AS Bebaskan Pajak Kendaraan Baru

Ilustrasi.

OKLAHOMA, DDTCNews – Komite Alokasi Senat Oklahoma, Amerika Serikat menyetujui Rancangan Undang-undang (RUU) terkait pembebasan pajak penjualan atas pembelian kendaraan bagi veteran perang.

Dalam RUU tersebut, dipastikan pembelian kendaraan tidak akan terhitung ke dalam batasan pembebasan pajak penjualan yang selama ini diterima veteran.

“Saat ini veteran yang 100% dinonaktifkan di Oklahoma mendapat pembebasan pajak penjualan hingga US$25.000 per tahun. Untuk pasangan mereka yang masih ada dan tidak menikah lagi menerima pembebasan pajak penjualan hingga US$1.000 per tahun,” dikutip Kamis (7/4/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

House Bill 3050 akan membebaskan veteran yang 100% dinonaktifkan dari pajak penjualan 1,25% atas kendaraan di negara bagian tersebut. Beleid ini juga akan memastikan pembebasan untuk pembelian kendaraan tidak akan dihitung dalam batas tahunan pembebasan pajak penjualan.

Dilansir KPVI, berdasarkan data 2021 negara akan kehilangan pendapatan pajak senilai US$577.812 pada 2023 dan US$859.217 pada 2024 atas pemberian insentif yang dilakukan.

“Veteran nonaktif dapat menggunakan pembebasan pajak penjualan untuk satu pembelian kendaraan setiap 3 tahun. Satu-satunya pengecualian adalah jika kendaraan diganti atau dihancurkan,” bunyi rangkuman RUU tersebut.

Komite juga merekomendasikan untuk menyetujui House Bill 1800. Beleid tersebut akan memberikan tunjangan negara untuk digunakan hingga 10 tahun. Aturan yang berlaku saat ini, veteran hanya memiliki waktu 5 tahun setelah diberhentikan untuk menggunakan insentif ini. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN