ESTONIA

Hemat Energi, Pemerintah Disarankan Pungut Pajak Mobil

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Februari 2021 | 10:18 WIB
Hemat Energi, Pemerintah Disarankan Pungut Pajak Mobil

Ilustrasi. (DDTCNews)

TALLINN, DDTCNews – Pemerintah Estonia diminta untuk mempertimbangkan usulan penerapan pajak mobil sebagai alternatif kebijakan pengelolaan energi nasional ketimbang mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak.

Analis SEB Bank Mihkel Nestor menilai pajak mobil bisa menjadi opsi dari agenda penghematan energi. Menurutnya, kebijakan pajak lebih baik ketimbang menurunkan pasokan bahan bakar yang dapat berdampak negatif terhadap pelayanan publik.

"Saya kira pajak mobil bisa dipertimbangkan ketimbang melakukan penghematan yang mengurangi pelayanan publik," katanya, dikutip Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Nestor menilai penerapan pajak mobil dapat membantu pemerintah menekan defisit anggaran yang melonjak tinggi tahun lalu. Pada tahun fiskal 2020, defisit anggaran mencapai €1,5 miliar atau 5,5% dari produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari periode krisis keuangan 2008 dengan tingkat defisit hanya 2,6% dari PDB. Untuk itu, kebijakan pajak baru perlu dipertimbangkan untuk memperbaiki masalah kronis dalam pengelolaan anggaran negara.

"Pemerintah perlu mempertimbangkan janji koalisi terkait dengan perubahan iklim dan pajak mobil sejalan dengan ambisi tersebut. Basis pajaknya cukup menjanjikan karena impor mobil penumpang mencapai €1 miliar per tahun," ujar Nestor.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Seperti dilansir baltictimes.com, wacana pajak mobil sudah muncul pada 2017 saat Menteri Keuangan Sven Sester menyebutkan perlunya pungutan baru untuk kendaraan bermotor. Kebijakan tersebut akan melengkapi kebijakan cukai bahan bakar yang sudah diberlakukan Estonia.

Otoritas tidak menjabarkan lebih lanjut terkait dengan penerapan pajak baru bagi kendaraan bermotor. Rencana pajak mobil berlaku pada saat konsumen melakukan pendaftaran atau registrasi kendaraan untuk pertama kali. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN