AUSTRALIA

Hadapi Efek Corona, Insentif Pajak Masuk Paket Stimulus Ekonomi

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 05 Maret 2020 | 13:30 WIB
Hadapi Efek Corona, Insentif Pajak Masuk Paket Stimulus Ekonomi

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews—Pemerintah Australia tengah menyusun paket stimulus ekonomi berupa insentif pajak (investment allowance), bantuan keuangan bagi pensiunan dan UMKM guna menghadapi efek virus Corona terhadap perekonomian.

Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan geliat ekonomi Australia saat ini juga terpengaruh virus Corona. Tak ayal, lanjutnya, Australia membutuhkan stimulus untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

“Insentif pajak adalah sesuatu yang diminta komunitas bisnis, dan Anda melihat di luar negeri beberapa negara juga telah mengambil kebijakan fiskal yang mencakup dukungan untuk bisnis dan investasi,” kata Frydenberg, di Australia, Tabu (4/3/2020).

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Frydenberg berharap stimulus dapat membuat dunia usaha melewati guncangan ekonomi akibat virus corona. Bahkan, jika memungkinan ekonomi Australia menjadi lebih kuat setelah berhasil melewati kondisi genting ini.

Paket stimulus diproyeksikan rampung dalam waktu dekat mengingat para ekonom telah memperingatkan adanya risiko resesi. Adapun pertumbuhan ekonomi Australia pada akhir Desember mencapai 0,5%.

Kepala Ekonom Oxford Economics Sarah Hunter mengatakan pertumbuhan ekonomi 0,5% merupakan hasil yang cukup baik. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi ke depan tetap masih terbuka.

Baca Juga:
Senator Minta Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi Tak Dipungut Travel Tax

“Pada akhir tahun lalu, saya mengatakan kemungkinan resesi sangat rendah. Tetapi saat ini semuanya berubah dan kami baru saja mendapatkan beberapa poin data untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran guncangan itu,” tutur Hunter.

Seiring dengan efek Corona, Hunter menilai rantai pasokan akan menjadi sumber persoalan. Untuk itu, dia menekankan stimulus pemerintah untuk menjaga rantai pasok, dan pemerintah diharapkan segera bertindak cepat.

“Misal, pemangkasan pajak untuk rumah tangga demi mendorong daya beli. Lalu, insentif pajak untuk UKM juga bisa segara diberikan, daripada menunggu sampai akhir tahun fiskal,” jelas Hunter, seperti dilansir Guardian. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses