JAKARTA, DDTCNews - Fokus penggunaan anggaran tahun depan akan bergeser dari tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada pembangunan infrastruktur. Pada tahun terakhir pemerintahan Jokowi-JK, penggunaan anggaran akan banyak berkutat pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas manusia Indonesia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, penetapan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2019 fokus penggunaan anggaran.
"Maka harapannya mulai tahun 2019 terutama, kita ingin meningkatkan SDM yang lebih berkualitas yang bisa siap tarung untuk perubahan dunia, dan juga bisa menopang Indonesia sebagai negara dengan penduduk keempat terbesar," katanya, Selasa (7/8).
Menjaga daya saing SDM jadi fokus pemerintah karena untuk memastikan pembangunan fisik yang dilakukan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh SDM lokal. Terlebih dari sisi PDB, Indonesia termasuk ukuran jumbo di dunia.
"Bahwa GDP (Gross Domestic Product) kita sekarang sudah masuk sebagai negara G20. Dalam persaingan global itu, apapun terkait SDM menjadi sangat penting. Itulah yang menjadi konsentrasi dari Presiden," terangnya dilansir Laman Setkab.
Meskipun menggeser prioritas kepada pengembangan SDM, Pramono Anung menegaskan RAPBN 2019 tidak mengabaikan sektor infrastruktur. Anggaran untuk ini, menurutnya dalam hal nominal tetap bertambah dari tahun sebelumnya.
“Angkanya tetap di atas Rp110 triliun,” jelasnya.
Seperti diketahui, saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Jokowi meminta agar prioritas pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus menjadi tekanan dan perhatian dari setiap kementerian atau lembaga (K/L) yang ada pada RAPBN 2019.
“Saya harapkan terutama untuk vocational school, vocational training, politeknik, kemudian kemitraan dengan industri, kemudian upgrading di ketenagakerjaan kita dan kementerian-kementerian yang lain,” pungkas Jokowi. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.