Ilustrasi. (DDTCNews)
BANGKOK, DDTCNews—Pemerintah Thailand kembali memberikan berbagai program keringanan pajak untuk mengurangi tekanan virus Corona (Covid-19) terhadap perekonomian di negara tersebut.
Sekretaris Menteri Keuangan Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan pemerintah telah merilis kebijakan tentang keringanan pajak untuk meningkatkan konsumsi, perlindungan tenaga kerja, dan meningkatkan ekspor.
"Jumlah korban tewas dan penularan pandemi Covid-19 (secara global) terus meningkat dan ini secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi perekonomian Thailand," katanya, Senin (6/7/2020).
Kali ini, Thanakorn memberikan keringanan pajak berupa pemangkasan tarif pajak penjualan untuk becak listrik menjadi 2%. Ada juga pemangkasan pajak penjualan untuk jus buah dan sayuran menjadi 10%.
Insentif juga menyasar pelaku industri pariwisata dan perhotelan. Pemerintah menawarkan keringanan pajak perusahaan hingga 30 September 2020. Hal itu juga dilakukan agar mereka tidak memutus hubungan kerja dengan para pegawainya.
Thanakorn juga menunda rencana kenaikan pajak penjualan tembakau dan rokok. Semula pemerintah akan menaikkan pajak penjualan rokok dari 40% menjadi 60% pada 1 Oktober 2020, tapi akhirnya ditunda hingga 1 Oktober 2021.
“Penundaan tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak pandemi pada arus kas industri pembuatan tembakau dan petani tembakau,” ujarnya.
Dari sisi ekspor, pemerintah memperpanjang periode maksimum penyelesaian ekspor barang bebas pajak dari semula 15 hari menjadi 30 hari dan membuka peluang perpanjangan hingga 120 hari apabila diperlukan.
Dilansir dari Bangkokpost, eksportir juga mendapatkan kelonggaran berupa penyerahan dokumen yang berkaitan dengan ekspor, dari semula maksimum 60 hari kini diperpanjang menjadi 90 hari, bahkan hingga 150 hari bila diperlukan. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.