KPP PRATAMA TANJUNG REDEB

Edukasi WP, Petugas Pajak Beberkan Cara Ajukan SKB PHTB Waris

Redaksi DDTCNews | Selasa, 30 Juli 2024 | 12:00 WIB
Edukasi WP, Petugas Pajak Beberkan Cara Ajukan SKB PHTB Waris

Ilustrasi.

TARAKAN, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung Redeb memberikan edukasi perpajakan mengenai pembebasan pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan (PHTB) pada 2 Juli 2024.

Asisten Penyuluh Pajak dari KPP Pratama Tanjung Redeb Luthfyana Herindawati mengatakan PHTB dibebaskan dari pajak penghasilan diberikan dengan penerbitan surat keterangan bebas (SKB) pajak penghasilan (PPh).

“Jadi, SKB ini merupakan fasilitas untuk wajib pajak sehingga dibebaskan dari PPh atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan,” katanya dikutip dari situs web DJP, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Luthfyana menjelaskan terdapat beberapa kriteria PHTB yang bisa diterbitkan SKB PPh di antaranya atas warisan dan hibah. Adapun pengecualian pengenaan PPh atas PHTB ini diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak No. PER-8/PJ/2023.

“Jangka waktu penyelesaiannya tiga hari sejak berkas tersebut diterima lengkap. Bisa disampaikan melalui online atau offline ke kantor pajak terdaftar,” tuturnya.

Luthfyana menuturkan permohonan SKB yang paling sering kali diterima kantor pajak ialah SKB Waris. Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan SKB waris antara lain formulir permohonan yang dilampiri oleh beberapa dokumen.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dokumen itu antara lain surat pernyataan pembagian waris, surat kuasa ahli waris, fotokopi kartu keluarga dan KTP, fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB terakhir, dan Surat Setoran Pajak Daerah atas BPHTB.

“Selain itu, wajib pajak harus telah melaporkan SPT Tahunan dua tahun terakhir, baik untuk pewaris maupun ahli waris. Kemudian, keduanya juga harus dipastikan tidak memiliki tunggakan pajak,” ujar Luthfyana. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja