AMERIKA SERIKAT

Duh, Mayoritas CEO Korporasi AS Tolak Rencana Tarif Pajak Biden

Muhamad Wildan | Selasa, 13 April 2021 | 10:30 WIB
Duh, Mayoritas CEO Korporasi AS Tolak Rencana Tarif Pajak Biden

Ilustrasi. Papan tanda Wall St, dekat Pasar Bursa New York (NYSE) di Kota New York, Amerika Serikat, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/WSJ/djo

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Survei yang diselenggarakan oleh Business Roundtable menyebutkan CEO-CEO korporasi besar di AS cenderung menolak rencana kenaikan tarif pajak penghasilan yang diusung Presiden AS Joe Biden.

Pebisnis berpandangan kenaikan tarif pajak korporasi dari 21% menjadi 28% akan berdampak negatif terhadap kinerja ekspansi usaha, pertumbuhan upah, kegiatan riset dan pengembangan, serta daya saing AS.

"Sebanyak 98% CEO yang disurvei mengatakan kenaikan tarif pajak korporasi menjadi 28% akan menimbulkan efek negatif terhadap daya saing perusahaannya," kata Business Roundtable Tax and Fiscal Policy Committee Chair Gregory J. Hayes, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Selanjutnya, sebanyak 75% CEO menilai kenaikan beban pajak atas korporasi AS akan berdampak negatif terhadap investasi dalam bentuk riset dan pengembangan serta inovasi yang telah berlangsung selama ini.

Lalu, sebanyak 71% CEO menyebutkan kenaikan tarif pajak korporasi akan menekan kemampuan korporasi dalam menyerap tenaga kerja. Adapun duapertiga CEO menilai kenaikan tarif pajak akan memperlambat kenaikan upah.

Terakhir, sebanyak 88% CEO menuturkan pemerintah perlu mempertahankan kebijakan pajak yang kompetitif guna mendukung ekspansi bisnis. Hal ini diperlukan demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja bagi warga AS.

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Hayes menilai pengusaha sesungguhnya mendukung agenda pembangunan infrastruktur yang diusung oleh Biden. Pembangunan dinilai perlu untuk memberikan fondasi atas pertumbuhan ekonomi secara jangka panjang.

Hanya saja, pembangunan infrastruktur tersebut dinilai tidak dapat didanai dengan peningkatan tarif pajak yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Untuk diketahui, total responden pada survei yang diselenggarakan oleh Business Roundtable tersebut mencapai 178 CEO. Jumlah tersebut merepresentasikan kurang lebih sebanyak 84% anggota Business Roundtable. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6