INDIA

Dorong Transparansi Pajak, Filipina Akhirnya Gabung Asia Initiative

Muhamad Wildan | Sabtu, 29 April 2023 | 12:00 WIB
Dorong Transparansi Pajak, Filipina Akhirnya Gabung Asia Initiative

Ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews - Jumlah negara yang bergabung dalam Asia Initiative terus bertambah. Dalam pertemuan yang digelar pada 26-27 April 2023, Filipina menandatangani Bali Declaration dan resmi menjadi anggota ke-17 Asia Initiative.

Dengan demikian, negara anggota Asia Initiative terdiri dari Armenia, Brunei Darussalam, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan, Makau, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Pakistan, Filipina, Singapura, dan Thailand.

"Negara-negara anggota Asia Initiative menyerukan kepada semua anggota Global Forum di Asia untuk bergabung dalam Asia Initiative dengan menandatangani Bali Declaration," bunyi statement of outcomes dari pertemuan keempat Asia Initiative, dikutip pada Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Saat ini, sudah terdapat 22 negara Asia yang tergabung dalam Asia Initiative dan melaksanakan exchange of information on request (EOIR). Lebih lanjut, 16 negara di antaranya telah berkomitmen untuk menerapkan automatic exchange of information (AEOI) pada 2024.

Sejak 2009, negara-negara Asia telah memperoleh tambahan penerimaan pajak senilai €20,1 miliar atau Rp328,2 triliun berkat pertukaran informasi perpajakan.

Meski makin banyak negara Asia yang telah memenuhi standar transparansi perpajakan internasional, penggunaannya di Asia masih cenderung belum merata.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Banyak negara Asia anggota Global Forum yang jarang mengajukan permintaan data dan informasi pajak kepada yurisdiksi lain. Namun, terdapat pula negara yang belum menyatakan komitmennya untuk memenuhi standar AEOI.

Asia Initiative terus mengambil peran dalam meningkatkan kesadaran tentang manfaat transparansi pajak. Asia Initiative juga mendorong negara-negara Asia untuk bergabung dalam Global Forum dalam rangka memerangi pengelakan pajak dan praktik aliran dana gelap lainnya.

"Asia Initiative bertujuan untuk memberi manfaat bagi semua dengan tetap mempertimbangkan tingkat kematangan pertukaran informasi perpajakan di kawasan," ujar Dirjen Penerimaan India Sanjay Malhotra dan Dirjen Pajak Suryo Utomo selaku Co-Chair Asia Initiative. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra