Ilustrasi.
NEW DELHI, DDTCNews - Otoritas pajak India, Central Board of Direct Taxes (CBDT) melakukan penggeledahan sebanyak 40 tempat usaha milik rumah produksi film yang ditengarai melakukan pengelakan pajak.
CBDT menyebut penghasilan wajib pajak rumah produksi film yang tidak dilaporkan kepada otoritas pajak diperkirakan mencapai INR2 miliar atau kurang lebih senilai Rp368,2 miliar.
"Dalam penggeledahan otoritas menyita dokumen fisik dan dokumen digital terkait dengan transaksi-transaksi dan investasi yang tidak dilaporkan dalam pembukuan," sebut CBDT dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (14/8/2022).
Selain mengambil dokumen wajib pajak guna mendukung pemeriksaan lebih lanjut, CBDT menyita uang tunai yang tak dilaporkan wajib pajak serta perhiasan emas.
CBDT juga melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap beberapa wajib pajak rumah produksi film dilatarbelakangi oleh ditemukannya promissory note dan aliran pinjaman kepada para produsen film tersebut.
Dari penggeledahan tersebut, otoritas menemukan bukti yang menunjukkan penghasilan yang diterima oleh rumah produksi film ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan yang dilaporkan.
"Penghasilan tersebut digunakan untuk beberapa investasi dan pembayaran yang juga tak dilaporkan oleh wajib pajak," tulis CBDT seperti dilansir Tax Notes International.
Belakangan ini, otoritas pajak India tengah rajin menindak wajib pajak-wajib pajak besar. Contoh, CBDT baru saja melakukan penggeledahan terhadap wajib pajak penyedia jasa layanan kesehatan pada 27 Juli 2022.
Melalui penggeledahan wajib pajak tersebut diketahui secara sengaja menggelembungkan biaya pembelian obat dan alat-alat pelayanan kesehatan. Penghasilan yang tidak dilaporkan oleh wajib pajak tersebut mencapai lebih dari INR1,5 miliar. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.