PENURUNAN TARIF PPH BADAN

Darussalam: Kita Harus Super Hati-Hati

Redaksi DDTCNews | Kamis, 28 Maret 2019 | 14:30 WIB

JAKARTA, DDTCNews – Diskusi tentang rencana penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan kembali menghangat menjelang Pemilihan Umum 17 April 2019. Pertanyaannya, mungkinkah PPh badan diturunkan? Managing Partner DDTC Darussalam mengaku setuju dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait prinsip kehati-hatian dalam mengeksekusi wacana penurunan tarif PPh badan. Hal ini didasarkan pada dua pertimbangan utama.

Pertama, Indonesia merupakan negara yang memiliki size ekonomi cukup besar. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih membutuhkan penerimaan negara untuk keperluan pembangunan. Selama ini, 70% penerimaan negara disumbang oleh pajak.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Kedua, masih belum kuatnya basis pajak yang ada di Indonesia, baik dari subjek maupun objek. Jika aspek ini masih lemah, penurunan tarif PPh badan akan memberikan goncangan jangka pendek dari sisi fiskal. Apalagi, selama ini penerimaan pajak PPh badan menyumbang porsi cukup besar dalam struktur penerimaan pajak nonmigas.

Hal ini semua diungkapkan Managing Partner DDTC Darussalam dalam Hot Economy 'Mungkinkah PPh Badan Turun?' pada Selasa (26/3/2019). Acara yang disiarkan langsung oleh Berita Satu TV ini juga menghadirkan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Siddhi Widyaprathama.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR

0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN