BELGIA

Bos Maskapai Minta Pajak Lingkungan untuk Pesawat Udara Ditunda

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 05 Maret 2020 | 15:19 WIB
Bos Maskapai Minta Pajak Lingkungan untuk Pesawat Udara Ditunda

Ilustrasi.

BRUSSELS, DDTCNews—Air France-KLM meminta rencana pengenaan pajak lingkungan atas industri penerbangan ditunda mengingat bisnis penerbangan saat ini sangat terpengaruh isu Virus Corona.

CEO Air France-KLM Benjamin Smith mengatakan inisiatif untuk mengenakan pajak pada perjalanan udara harus dilakukan penundaan. Menurutnya, bisnis maskapai penerbangan saat ini tengah dalam tekanan yang hebat.

“Kami meminta pemerintah untuk menunda pengenaan pajak pada maskapai. Pasalnya, pajak baru ini memberi tekanan ekstra pada kami, misalnya seperti di Perancis dan Belanda,” kata Smith, Rabu (4/2/2020)

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Menurut Smith, maskapai saat ini tengah mengkonsolidasikan operasionalnya sebagai bagian dari antisipasi isu Corona. Jika tidak ada aral melintang, gambaran efek virus corona terhadap bisnis penerbangan akan segera dirilis.

Hal yang sama juga diutarakan CEO Ryanair Michael O 'Leary. Menurutnya, bisnis maskapai masih akan melambat hingga beberapa pekan ke depan. Namun demikian, ia optimistis trafik penumpang angkutan udara akan kembali normal.

“Kami harap lalu lintas pergerakan penumpang pesawat kembali normal pada Mei atau Juni,” katanya dilansir dari Euractiv.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Pengenaan pajak lingkungan terhadap industri penerbangan memang tengah dalam rencana Uni Eropa lantaran dinilai menyumbang polusi yang tinggi. Setidaknya ada 9 negara anggota Uni Eropa yang mendesak agar rencana segera diimplementasikan.

Sembilan negara itu lantas menandatangani pernyataan bersama (pakta) yang mendesak Uni Eropa untuk segera mengajukan proposal guna menciptakan penerbangan yang lebih bersih di Eropa.

Pakta tersebut diinisiasi Belanda dan ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia Luksemburg, Swedia, Belgia, Bulgaria, dan Denmark. Jika pajak lingkungan tersebut diimplementasikan, negara akan mendapat pungutan lebih dari maskapai.

Sementara itu, Belanda juga telah menyiapkan skema pajak perjalanan udara sendiri sebagai opsi jika langkah di tingkat UE tidak diterapkan tahun ini. Belanda bakal memungut pajak senilai EUR€7 untuk perjalanan udara yang berlaku mulai 2021. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN