FINLANDIA

Beban Pajak Tinggi, SDM Ahli Enggan Bekerja di Negara Ini

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 04 September 2021 | 06:00 WIB
Beban Pajak Tinggi, SDM Ahli Enggan Bekerja di Negara Ini

Ilustrasi

HELSINKI, DDTCNews - Wali Kota Helsinki Juhana Vartiainen mengatakan kebijakan fiskal menjadi salah satu faktor kegagalan pemerintah dalam menarik sumber daya manusia (SDM) asing bermukim di Finlandia.

Vartiainen mengatakan saat ini muncul kebutuhan besar atas SDM berkualitas. Tarif pajak yang tinggi menjadi salah satu penyebab banyak SDM dengan keahlian khusus memilih pindah dari Finlandia.

"Ini adalah kegagalan yang menyedihkan bagi Finlandia. Butuh kesadaran politik bahwa kita membutuhkan imigrasi berbasis pekerjaan," katanya dikutip pada Senin (30/8/2021).

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Vartiainen menjelaskan Finlandia memiliki tarif pajak yang tinggi untuk penghasilan orang pribadi. Ini menjadi kebijakan yang kontradiktif bagi warga asing yang berhak mendapatkan pendidikan gratis layaknya penduduk lokal.

Hasilnya, banyak warga asing menyelesaikan pendidikan magister dan doktor di Finlandia. Namun, mereka lebih memilih berkarier di negara lain atau kembali ke negara asal setelah merampungkan kuliahnya. Langkah itu diambil untuk menghindari tingginya beban pajak.

Selain itu, syarat menguasai bahasa Finlandia dan Swedia menjadi salah satu kendala bagi SDM asing yang ingin meniti karier di dalam negeri. Prosedur imigrasi di Finlandia juga terbilang rumit.

"Kombinasi pendidikan gratis dan pajak tinggi cenderung mendorong orang asing mendapatkan gelar di sini. Tetapi kemudian pindah untuk bekerja di negara dengan beban pajak yang lebih kecil," terangnya.

Baca Juga:
Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Dia menambahkan Finlandia memiliki potensi besar sebagai destinasi tenaga kerja ahli dari seluruh dunia. Pembenahan perlu dilakukan pemerintah pada kebijakan fiskal dan nonfiskal untuk menarik minat SDM berkualitas bermukim di Finlandia.

"Isu banjir, gelombang panas, dan terorisme dapat menjadikan Finlandia sebagai negara kecil, aman, dan berorientasi pada alam menjadi tempat yang menarik bagi para ahli," imbuhnya seperti dilansir helsinkitimes.fi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6