Ilustrasi
HELSINKI, DDTCNews - Wali Kota Helsinki Juhana Vartiainen mengatakan kebijakan fiskal menjadi salah satu faktor kegagalan pemerintah dalam menarik sumber daya manusia (SDM) asing bermukim di Finlandia.
Vartiainen mengatakan saat ini muncul kebutuhan besar atas SDM berkualitas. Tarif pajak yang tinggi menjadi salah satu penyebab banyak SDM dengan keahlian khusus memilih pindah dari Finlandia.
"Ini adalah kegagalan yang menyedihkan bagi Finlandia. Butuh kesadaran politik bahwa kita membutuhkan imigrasi berbasis pekerjaan," katanya dikutip pada Senin (30/8/2021).
Vartiainen menjelaskan Finlandia memiliki tarif pajak yang tinggi untuk penghasilan orang pribadi. Ini menjadi kebijakan yang kontradiktif bagi warga asing yang berhak mendapatkan pendidikan gratis layaknya penduduk lokal.
Hasilnya, banyak warga asing menyelesaikan pendidikan magister dan doktor di Finlandia. Namun, mereka lebih memilih berkarier di negara lain atau kembali ke negara asal setelah merampungkan kuliahnya. Langkah itu diambil untuk menghindari tingginya beban pajak.
Selain itu, syarat menguasai bahasa Finlandia dan Swedia menjadi salah satu kendala bagi SDM asing yang ingin meniti karier di dalam negeri. Prosedur imigrasi di Finlandia juga terbilang rumit.
"Kombinasi pendidikan gratis dan pajak tinggi cenderung mendorong orang asing mendapatkan gelar di sini. Tetapi kemudian pindah untuk bekerja di negara dengan beban pajak yang lebih kecil," terangnya.
Dia menambahkan Finlandia memiliki potensi besar sebagai destinasi tenaga kerja ahli dari seluruh dunia. Pembenahan perlu dilakukan pemerintah pada kebijakan fiskal dan nonfiskal untuk menarik minat SDM berkualitas bermukim di Finlandia.
"Isu banjir, gelombang panas, dan terorisme dapat menjadikan Finlandia sebagai negara kecil, aman, dan berorientasi pada alam menjadi tempat yang menarik bagi para ahli," imbuhnya seperti dilansir helsinkitimes.fi. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.