CHINA

Bantu Wajib Pajak Terdampak Pandemi, China Kembali Salurkan Insentif

Syadesa Anida Herdona | Senin, 04 April 2022 | 13:30 WIB
Bantu Wajib Pajak Terdampak Pandemi, China Kembali Salurkan Insentif

Ilustrasi.

SHANGHAI, DDTCNews – Pemerintah Shanghai akan menyediakan insentif pajak senilai CNY140 miliar. Insentif ini diberikan untuk membantu kegiatan usaha yang terkena dampak Covid-19 pada 2022.

Kota-kota besar di China telah menerapkan pembatasan daerah secara bertahap. Kebijakan ini dilakukan sebagai strategi pemerintah untuk menekan penyebaran varian Omicron.

“Sebesar 50,7% penduduk Cina berusia di atas 80 tahun telah divaksin lengkap. Dari kelompok usia tersebut hanya sebesar 19,7% yang telah menerima vaksin booster,” dalam laporan salah satu media, dilansir Tax Notes International, dikutip Senin (4/4/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

The Shanghai Municipal Development and Reform Commission menjanjikan sejumlah insentif pajak untuk membantu kegiatan usaha yang terdampak Covid-19.

Insentif tersebut di antaranya pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN) dan pengecualian PPN untuk wajib pajak usaha kecil secara bertahap. Selain itu, terdapat pengurangan tarif pajak penghasilan (PPh) untuk wajib pajak usaha mikro dan kecil.

Pemerintah juga menjanjikan pengurangan dan penangguhan pembayaran uang sewa. Insentif ini diberikan bagi wajib pajak badan yang memenuhi persyaratan dan diberikan selama 3 bulan.

Per Maret 2022, dilaporkan sudah hampir 20.000 kasus aktif Covid-19. Ini menjadi angka tertinggi semenjak merebaknya pandemi pada 28 Februari 2020 lalu. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN