AMERIKA SERIKAT

Audit Lebih Banyak WP Orang Kaya, Anggaran Perlu Naik 2 Kali Lipat

Muhamad Wildan | Senin, 08 Maret 2021 | 14:00 WIB
Audit Lebih Banyak WP Orang Kaya, Anggaran Perlu Naik 2 Kali Lipat

Ilustrasi. (DDTCNews)

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Anggaran yang dialokasikan untuk Internal Revenue Service (IRS) dinilai perlu dinaikkan hingga 2 kali lipat guna meningkatkan kapabilitas otoritas dalam mengaudit wajib pajak orang kaya.

Senator AS dari Partai Demokrat Elizabeth Warren mengatakan orang kaya harus diaudit oleh IRS secara reguler. Untuk itu, ia mengusulkan alokasi anggaran senilai US$100 miliar untuk mendanai pelaksanaan audit tersebut.

"Rasio audit atas orang dan keluarga terkaya di AS seharusnya bisa mencapai 30% apabila anggaran IRS ditambah," katanya, dikutip Senin (8/3/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Berdasarkan catatan ProPublica, kapasitas IRS dalam mengaudit wajib pajak orang kaya cenderung menurun. Dalam beberapa tahun terakhir, rasio audit atas orang berpenghasilan di bawah U$20.000 cenderung sama dengan rasio audit atas kelompok 1% terkaya AS.

Capaian tersebut terjadi lantaran pelaksanaan audit atas orang berpenghasilan rendah jauh lebih rendah ketimbang audit atas orang kaya. "Wajib pajak berpenghasilan rendah tidak membeli jasa pengacara dan konsultan pajak seperti orang kaya," tulis ProPublica.

Di samping itu, anggaran IRS sejak 2010 telah dipangkas hingga 20%. Sepertiga dari pegawai IRS juga bakal pensiun pada 2025. Kondisi tersebut diprediksi bakal membuat makin banyak orang kaya yang luput dari audit IRS.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Seperti dilansir businessinsider.com, ProPublica memperkirakan jumlah orang kaya yang diaudit pada 2018 tercatat 80% lebih kecil ketimbang 2011. Lalu, anya 1,5% dari kelompok 1% terkaya AS yang diaudit oleh IRS.

Warren sebelumnya mengusulkan pengenaan pajak kekayaan dengan tarif sebesar 2% atas kekayaan bersih sebesar US$50 juta hingga US$1 miliar. Bila kekayaan bersih wajib pajak mencapai lebih dari US$1 miliar, ada pajak tambahan dengan tarif sebesar 1%.

Dengan skema tarif yang diusung oleh Warren, diperkirakan akan 100.000 rumah tangga yang harus menanggung pajak tersebut. Potensi penerimaan dari pajak kekayaan diperkirakan mencapai US$3 triliun atau setara dengan Rp42.972 triliun dalam satu dekade. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN