CANBERRA, DDTCNews – Asosiasi Bankir Australia protes soal pajak khusus yang akan diterapkan terhadap lima bank terbesar di Australia. Kelima bank tersebut adalah ANZ Bank, Westpac, National Australia Bank, Commonwealth Bank, dan Macquarie.
Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Bankir Australia Anna Bligh mengatakan penerapan pajak khusus lima bank besar tersebut merupakan kebijakan yang tidak dipikirkan dengan baik. Bahkan, Bligh menuduh kebijakan pajak ini hanya kedok untuk menambal APBN yang berlubang.
“Ini adalah pajak yang akan memukul warga Australia dengan cara melukai investasi dan dapat menimbulkan berbagai macam konsekuensi. Hal ini akan mempengaruhi sistem perbankan secara keseluruhan,” pungkasnya, Rabu (10/5).
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Australia Scott Morrison mengumumkan anggaran pendapatan belanja dan negara (APBN) yang baru. Yang mengejutkan, dalam APBN tersebut tertera adanya kenaikan pajak bagi lima bank terbesar di Australia. Kenaikan pajak khusus tersebut akan berlaku efektif mulai Juli 2017.
“Akan ada peningkatan penerimaan pajak sebesar AU$6,2 miliar atau sekitar Rp60,9 triliun dalam empat tahun ke depan dengan peningkatan pajak bagi lima bank besar,” ungkap Morinson saat menjelaskan APBN yang baru di Gedung Parlemen, Canberra.
Asosiasi Bankir Australia menilai peningkatan pajak khusus terhadap lima bank besar tersebut dianggap merugikan. Apalagi dengan adanya pernyataan dari Morrison yang memperingatkan bank agar tidak menyampaikannya kepada konsumen.
Asosiasi Bankir Australia, seperti dilansir dalam ft.com, mengatakan kebijakan pajak baru tersebut adalah kebijakan buruk, sebab kebijakan tersebut ditetapkan tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan pihak perbankan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.