Seluruh peserta magang dalam DDTC Executive Internship Program usai menjalani sesi Collaborative Discussion, Jumat (11/10/2024).
JAKARTA, DDTCNews - Dalam memberikan jasanya, profesional pajak di DDTC tidak sekadar dituntut untuk memiliki keterampilan formal atau hard skill. Lebih jauh lagi, profesional DDTC perlu memiliki keterampilan interpersonal atau soft skill yang adaptif dengan dinamika situasi.
Menjawab tantangan tersebut, DDTC berupaya membekali profesionalnya untuk memiliki kapasitas hard skill dan soft skill yang seimbang. Hal ini berlaku juga untuk peserta magang yang bernaung di bawah DDTC Executive Internship Program.
Melalui DDTC Executive Internship Program, peserta magang tidak hanya diberi ruang dan peluang untuk terlibat langsung dalam proses bisnis konsultan pajak tetapi juga dibekali keterampilan penunjang yang tidak didapat di bangku pendidikan formal.
Guna mengasah soft skill para intern, DDTC kemudian meluncurkan Collaborative Discussion, sebuah program baru yang secara khusus dikemas bagi peserta magang. Kegiatan ini akan digelar secara bulanan dan diikuti oleh seluruh peserta magang di bawah DDTC Executive Internship Program.
Human Capital Lead DDTC Adinda Nur Larasati menjelaskan Collaborative Discussion merupakan wadah pengembangan diri para peserta magang. Melalui kegiatan ini, masing-masing peserta magang mendapatkan kesempatan untuk melatih creative thinking, problem solving, analisis masalah, team work, serta kemampuan komunikasi.
"Kegiatan ini merupakan jembatan yang disediakan oleh DDTC agar peserta magang benar-benar siap menjalani dunia kerja. Harapannya, program Collaborative Discussion ini dapat menjadi arena pengembangan soft skill mereka," kata Adinda, Jumat (11/10/2024).
Dalam Collaborative Discussion, peserta magang mendapatkan materi tertentu mengenai pengembangan diri. Tak cuma itu, mereka juga ditantang untuk menyampaikan gagasannya terhadap sebuah topik atau studi kasus tertentu melalui presentasi. Seluruh intern kemudian diberikan ruang untuk berdiskusi secara terbuka.
"Misalnya hari ini, topiknya adalah Unlocking Effective Time Management Strategies. Jadi mereka menyampaikan idenya mengenai studi kasus yang berkaitan dengan manajemen waktu. Topik yang disampaikan dalam setiap edisi Collaborative Discussion disesuaikan dengan tantangan nyata di lapangan," kata Adinda.
Dalam sesi perdana Collaborative Discussion hari ini, tim Human Capital DDTC mengangkat topik tentang manajemen waktu. Topik ini dinilai penting untuk diulas lantaran keterkaitannya yang erat dengan rutinitas sebagai profesional di bidang pajak.
Dalam paparannya, Adinda menjelaskan ada 6 alasan yang membuat manajemen waktu penting untuk diterapkan, yakni membantu profesional pajak untuk menentukan prioritas, membantu meningkatkan produktivitas, membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien, membangun kedisiplinan, membuat pekerjaan lebih terorganisir, serta mengurangi kadar stres dan cemas.
Manfaat dari pelaksanaan Colaborative Discussion ini dirasakan oleh peserta magang. Luisa Agata misalnya, peserta magang DDTC yang berasal dari Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Prasetya Mulya. Sesi diskusi hari ini, menurut Luisa, seolah menyadarkannya lagi mengenai pentingnya manajemen waktu dalam menjalani profesional di bidang pajak.
Bagi Luisa, manajemen waktu tidak sekadar membagi prioritas dalam menyelesaikan pekerjaan tetapi juga bagaimana mengelola seluruh tanggung jawab kerja agar lebih efisien dan efektif.
"Diskusi ini memberikan banyak tips praktis yang bisa langsung diterapkan di pekerjaan sehari-hari, seperti memecah tugas besar menjadi bagian kecil, menggunakan tools manajemen waktu, dan pentingnya komunikasi dengan tim untuk menjaga alur kerja tetap optimal," kata Luisa.
Pengalaman serupa juga didapatkan oleh Syallom Aprinta Cahya Prasdani, seorang intern yang berasal dari Prodi Akuntani Universitas Sebelas Maret (UNS). Selain pemahaman tentang manajemen waktu, sesi Collaborative Discussion ini juga memberi pelajaran kepada Syallom bahwa komunikasi yang baik merupakan instrumen penting untuk mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan.
"Selain itu, cerita dari rekan-rekan intern lainnya juga membantu saya melihat berbagai perspektif dan strategi dalam mengelola waktu," kata Syallom. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.