KOTA BOGOR

Aturan Soal Sita Aset Disiapkan, Pengusaha Keberatan

Muhamad Wildan | Selasa, 31 Agustus 2021 | 18:10 WIB
Aturan Soal Sita Aset Disiapkan, Pengusaha Keberatan

Lampu sebuah hotel menyala membentuk simbol hati di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/8/2021) malam. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.

BOGOR, DDTCNews - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor meminta Pemkot Bogor menimbang ulang rencana pembuatan aturan tentang penyitaan aset milik penunggak pajak.

Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahaya mengatakan penyitaan aset milik wajib pajak tidak tepat dilakukan di tengah sulitnya kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19.

"Saya belum dengar. Kalau memang begitu berarti itu bentuk ketidakpekaan pemkot terhadap pelaku usaha," ujar Yuno, dikutip Selasa (31/8/2021).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Seperti diketahui, Pemkot Bogor tengah menyiapkan payung hukum untuk meningkatkan efektivitas penagihan pajak. Rencananya, peraturan wali kota (perwal) akan diterbitkan sebagai landasan hukum penyitaan aset milik penunggak pajak.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor mencatat masih banyak wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik. Total tunggakan PBB di Kota Bogor saja tercatat sudah mencapai Rp386 miliar.

Meski demikian, otoritas pajak daerah tidak memiliki instrumen yang memenuhi untuk melakukan penagihan secara optimal. Selain menyusun aturan mengenai sita aset, Pemkot Bogor juga menyiapkan landasan hukum atas jabatan juru sita.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Yuno mengatakan Pemkot Bogor sebaiknya melibatkan pengusaha dalam membahas permasalahan yang ada sebelum menetapkan aturan mengenai penyitaan aset.

Adapun pada saat ini okupansi hotel di Kota Bogor masih jauh di bawah capaian sebelum pandemi Covid-19. Yuno mengatakan tingkat okupansi hotel tercatat masih sebesar 31%. "Walaupun sudah mulai naik dari 15,73% jadi 31% saat ini, tapi tetap angkanya belum ideal, idealnya di angka 60%," ujar Yuno seperti dilansir pojoksatu.id.

Menurutnya, Bapenda Kota Bogor sebaiknya memberikan keringanan kepada pengusaha mengenai penyetoran pajak hotel. Penyetoran pajak hotel yang seharusnya dilakukan setiap 1 bulan dipandang perlu direlaksasi menjadi 3 bulan sekali. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

31 Agustus 2021 | 18:50 WIB

Terima kasih DDTC untuk berita yang bermanfaat, melalui penyitaan aset penunggak pajak akan meningkatkan kepatuhan WP terhadap kewajiban perpajakannya

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN