KOREA SELATAN

Tahan Laju Inflasi, Tarif Pajak Bahan Bakar Dipangkas 6 Bulan

Muhamad Wildan | Minggu, 31 Oktober 2021 | 12:30 WIB
Tahan Laju Inflasi, Tarif Pajak Bahan Bakar Dipangkas 6 Bulan

Ilustrasi.

SEOUL, DDTCNews - Pemerintah Korea Selatan berencana memangkas tarif pajak yang berlaku atas bahan bakar guna menekan laju inflasi akibat meningkatnya harga bahan bakar.

Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam Ki mengatakan pajak atas bensin, diesel, dan LPG akan dikurangi hingga 20% mulai 12 November 2021 sampai dengan April 2022. Tak hanya itu, bea masuk atas impor LNG juga akan diturunkan.

"Pemerintah akan mengeluarkan berbagai kebijakan guna menstabilkan harga konsumen di tengah inflasi yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 2% pada tahun ini," katanya, dikutip pada Minggu (31/10/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Berdasarkan penghitungan pemerintah, lanjut Hong Nam Ki, keringanan pajak yang diberikan selama 6 bulan ke depan tersebut akan menimbulkan revenue forgone hingga KRW2,5 triliun atau sekitar Rp30,3 triliun.

Dengan insentif terbaru tersebut, pajak atas bensin diperkirakan turun KRW164 per liter, sedangkan pajak atas diesel turun KRW116 per liter. Pemerintah berharap insentif pajak dapat menahan laju inflasi.

"Kami telah membentuk sistem monitoring lintas kementerian. Harapannya, keringanan pajak dapat memberikan dampak langsung terhadap pasar," ujar Hong seperti dilansir koreaherald.com.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Untuk diketahui, inflasi di Korea Selatan tercatat selalu melampaui level 2% dalam 6 bulan terakhir sejak April 2021. Pada Agustus dan September, inflasi di Korea Selatan tercatat mencapai 2,6% dan 2,5%.

Sementara itu, harga minyak mentah dan gas tengah mengalami tren peningkatan dalam beberapa bulan terakhir ini. Harga Dubai crude per 18 Oktober 2021 tercatat sudah mencapai US$83,89 per barel. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN