INDIA

Pulih dari Pandemi Covid-19, Penerimaan PPN Melonjak 35%

Syadesa Anida Herdona | Jumat, 08 April 2022 | 13:00 WIB
Pulih dari Pandemi Covid-19, Penerimaan PPN Melonjak 35%

Umat Muslim menyantap makanan berbuka puasa pada hari kedua bulan puasa Ramadhan di Masjid Jama (Masjid Agung) di kawasan tua Delhi, India, Senin (4/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/foc/sad.

NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah Kota New Delhi, India berhasil meraup penerimaan pajak barang dan jasa (goods and services tax/GST) dan pajak pertambahan nilai (value added tax/VAT) senilai Rs28.573 crore, setara Rp54 triliun sepanjang 2021 hingga kuartal pertama 2022.

Berdasarkan catatan pemerintah, capaian tersebut 35% lebih tinggi dibandingkan penerimaan fiskal terakhir pada 2020-2021.

“Pertumbuhan [penerimaan] GST dan VAT menjadi indikasi pemulihan [kegiatan ekonomi setelah pandemi Covid-19] dan menjadi tanda target penerimaan 2022-2023 akan tercapai,” ujar pemerintah dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (8/4/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dilansir Zee News, pada 2020-2021, penerimaan GST dan VAT hanya berhasil terkumpul senilai Rs18.572 crore karena pembatasan kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Jika dibandingkan dengan 2019-2020, pertumbuhan GST dan VAT pada 2020-2021 mencatat pertumbuhan negatif atau kontraksi sebesar 19,53%. Pada 2019-2020, pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan GST dan VAT senilai Rs25.715 crore.

Pemerintah Delhi memperkirakan total penerimaan Rs75.800 crore dalam rencana anggaran 2022-2023. Dari total penerimaan tersebut, penerimaan pajak telah dipatok senilai Rs47.700 crore.

GST merupakan pajak yang dikenakan untuk berbagai barang dan jasa. Di New Delhi, VAT merupakan pajak yang dikenakan pada produk minuman alkohol dan minyak bumi. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN