KAMBOJA

Perdana Menteri Ini Minta Ada Pembebasan Pajak 4-5 Tahun untuk UMKM

Dian Kurniati | Minggu, 10 September 2023 | 09:30 WIB
Perdana Menteri Ini Minta Ada Pembebasan Pajak 4-5 Tahun untuk UMKM

Ilustrasi.

PHNOM PENH, DDTCNews - Perdana Menteri Kamboja Hun Manet memandang perizinan untuk UMKM masih perlu untuk lebih disederhanakan.

Hun Manet mengatakan pemerintah masih perlu mempermudah prosedur pendaftaran UMKM sehingga makin banyak usaha yang terdaftar di sektor formal. Selain itu, UMKM juga membutuhkan insentif pajak khusus, termasuk dalam skema pajak internasional.

"Tugas kita bukan menekan rakyat, tetapi membantu mereka dengan insentif pajak sehingga bisa berpartisipasi dalam perekonomian. Jangan sampai mereka terbebani oleh pajak dan akhirnya mati," katanya, dikutip pada Minggu (10/9/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Hun Manet lantas memerintahkan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan Aun Pornmoniroth untuk memberikan kemudahan tersebut. Dia juga berharap UMKM tidak merasa terbebani dengan kewajiban pajak, termasuk pembebasan pajak.

Dia menjelaskan UMKM dapat diberikan insentif pajak untuk jangka waktu menengah agar memiliki ruang untuk berkembang. Misal, melalui pembebasan pajak selama 4 atau 5 tahun.

Hun Manet menyebut pejabat pemerintah memiliki tanggung jawab untuk membangun ekosistem yang bagus untuk berusaha, terutama bagi UMKM. Tidak hanya dari sisi hulu, dukungan juga harus tersedia hingga ke hilir.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Menurutnya, dukungan pada sisi hilir ini contohnya dengan mendatangkan wisatawan asing sehingga dapat menjadi konsumen para UMKM. Dalam hal ini, Menteri Pariwisata Sok Soken diperintahkan untuk mengembangkan sektor pariwisata unggulan di Kamboja.

Menteri pariwisata juga diperintahkan untuk memfasilitasi pelaku usaha pariwisata agar terdaftar serta memperoleh insentif pajak dari pemerintah, khususnya agen perjalanan. Terlebih, persaingan untuk menarik wisatawan di antara negara-negara Asean makin ketat.

"Kita harus membuat kebijakan sehingga UMKM memiliki kesempatan untuk berkembang," ujar Hun Manet seperti dilansir khmertimeskh.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja