Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan defisit anggaran akan lebih kecil dari target yang tertuang dalam UU APBN 2021. Perbaikan ini didorong pulihnya pendapatan negara, terutama dari sisi perpajakan.
Sri Mulyani mengatakan defisit yang lebih kecil dari target dapat terjadi jika pendapatan negara, terutama pajak, pulih lebih cepat dari tekanan pandemi Covid-19. Menurut hitungannya, defisit APBN hingga akhir tahun hanya akan senilai Rp873,6 triliun atau 5,2% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Kami berharap akhir tahun ini kita akan mengalami defisitnya mengecil. Dalam undang-undang disebutkan 5,7%, tapi kita mungkin akan end up di 5,2%-5,4%," katanya, Kamis (18/11/2021).
Sri Mulyani mengatakan defisit APBN hingga Oktober 2021 telah mencapai Rp548,9 triliun atau setara 3,29% PDB. Angka defisit itu setara 54,5% dari yang direncanakan senilai Rp1.006,4 triliun.
Menurutnya, defisit itu lebih kecil dari posisi tahun lalu karena pendapatan negara mulai membaik. Pendapatan negara hingga Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 18,2% dan setara 86,6% dari target Rp1.743,6 triliun.
Realisasinya ditopang oleh perpajakan senilai Rp1.159,4 triliun atau tumbuh 17%. Penerimaan pajak senilai Rp953,6 triliun, sedangkan kepabeanan dan cukai Rp205,8 triliun.
Adapun pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya senilai Rp349,2 triliun atau tumbuh 25,2%.
Di sisi lain, pemerintah akan terus mengoptimalkan belanja negara dalam waktu yang tersisa 1,5 bulan. Menurut menkeu, belanja negara harus diakselerasi, terutama yang berdampak pada pemulihan ekonomi nasional.
Realisasi belanja negara mengalami pertumbuhan 0,8% atau setara 74,9% dari yang direncanakan senilai Rp2.750,0 triliun. Belanja pemerintah pusat senilai Rp1.416,2 triliun atau mencatatkan pertumbuhan 5,4%, sedangkan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) 642,6 triliun atau minus 7,9%.
Sri Mulyani berharap tren penerimaan pajak yang positif dapat berlanjut hingga akhir tahun sehingga defisit tidak terlalu lebar.
"Ini adalah perkembangan yang positif dari struktur APBN kita," ujarnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.