AUSTRALIA

Otoritas Pajak Ini Peringatkan WP Soal Kewajiban Pajak Kripto dan NFT

Vallencia | Selasa, 17 Mei 2022 | 10:30 WIB
Otoritas Pajak Ini Peringatkan WP Soal Kewajiban Pajak Kripto dan NFT

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews – Otoritas pajak Australia telah merilis peringatan kepada masyarakat bahwa penjualan aset digital seperti kripto dan non-fungible token (NFT) dapat dikenakan pajak atas keuntungan modal.

Asisten Komisaris Otoritas Pajak Australia Tim Loh mengatakan masyarakat harus memahami kewajiban perpajakan mereka atas penjualan aset digital. Sebab, dalam praktiknya, masih banyak yang melakukan kesalahan.

“Melalui proses pengumpulan data kami, kami tahu bahwa banyak orang Australia membeli, menjual, atau menukar koin dan aset digital. Jadi, penting bagi orang-orang untuk memahami apa artinya ini bagi kewajiban pajak mereka,” katanya, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Seperti dilansir decrypt.co, masih banyak masyarakat yang keliru dalam memenuhi kewajban pajak atas kripto. Saat memperoleh keuntungan dari penjualan aset digital, keuntungan tersebut seharusnya dikenakan pajak keuntungan modal.

Sebaliknya, saat mengalami kerugian atas pelepasan aset digital, wajib pajak tidak berhak untuk mengurangkan penghasilan kena pajaknya. Menurut Loh, otoritas pajak sudah mengingatkan aturan tersebut kepada masyarakat.

“Ingat Anda tidak dapat mengimbangi kerugian kripto Anda dengan gaji dan upah Anda,” tuturnya.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Bendahara Negara Josh Frydenberg sebelumnya menyatakan terdapat lebih dari 800.000 masyarakat Australia yang telah memiliki aset digital berupa kripto. Tingginya jumlah tersebut mendorong pemerintah untuk segera membuat paying hukum atas aset digital ini.

Pemerintah telah berjanji untuk membuat kerangka peraturan atas aset digital. Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah membuka kanal konsultasi untuk memperkenalkan sistem lisensi pertukaran kripto pada Maret 2022 hingga 27 Mei 2022. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN