KEBIJAKAN PAJAK

Mengurai Tantangan Reformasi Pajak dalam Pusaran Ekonomi Global

Redaksi DDTCNews | Kamis, 11 Februari 2021 | 09:45 WIB
Mengurai Tantangan Reformasi Pajak dalam Pusaran Ekonomi Global

BEBERAPA dekade terakhir ini, sejumlah negara melakukan reformasi pajak secara besar-besaran dengan latar belakang yang beragam di antaranya seperti Cina, Kolombia, Indonesia, Rusia, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya.

Reformasi pajak pun dipandang sebagai agenda yang makin mendesak di banyak negara menyusul pendulum ekonomi dunia saat ini tengah berada pada era globalisasi, integrasi regional, serta kemajuan teknologi sehingga penyesuaian sistem pajak menjadi krusial untuk dapat berkoeksistensi dengan ekosistem terkini.

Kendati demikian, terlepas dari besarnya investasi waktu dan sumber daya yang dikerahkan dalam upaya reformasi pajak, berbagai masalah terkait dengan sistem pajak masih mencuat dan belum dapat diselesaikan.

Baca Juga:
Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah seperti apa tantangan reformasi pajak saat ini yang perlu dihadapi oleh ekonomi global yang terus berkembang? Buku berjudul The Challenge of Tax Reform in Global Economy mengeksplorasi jawaban atas pertanyaan tersebut.

Buku yang disunting oleh James Alm, Jorge Martinez-Vazquez, dan Mark Rider ini menyajikan kumpulan esai dari berbagai ahli pajak terkemuka. Menggunakan studi kasus internasional, bunga rampai ini menyoroti berbagai tantangan yang saat ini muncul dan dihadapi oleh para reformis pajak, serta menganalisis kemungkinan arah dan tren reformasi pajak di masa depan.

Mengalir menjadi enam bagian utama, karya terbitan Springer ini membahas berbagai area pendulum reformasi pajak dalam tema yang lebih spesifik. Beberapa diantaranya mencakup mengenai masalah distribusi pendapatan; aspek pajak internasional; perancangan jenis pajak tertentu seperti PPh, PPN, dan pajak properti; hingga pertimbangan aspek politik dan administrasi dalam reformasi pajak.

Baca Juga:
DDTC Gelar Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Pada satu bagian menarik, buku ini memperjelas beberapa tantangan reformasi pajak yang muncul dari dimensi internasional. Setidaknya terdapat dua isu utama yang dibahas. Pertama, perkembangan praktik penghindaran pajak.

Nyatanya, reformasi pajak yang terjadi di berbagai negara selama beberapa dekade terakhir belum berhasil dalam mengatasi celah pendapatan yang diciptakan oleh fenomena suaka pajak (tax havens) dan manipulasi transfer pricing.

Beberapa ahli pajak kemudian mengidentifikasi kemungkinan solusi dari permasalahan penghindaran pajak internasional termasuk hal-hal seperti penetapan pedoman harga transfer, aturan Controlled Foreign Company (CFC), dan langkah-langkah anti-persaingan pajak.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Kedua, terkait dengan desain insentif pajak. Karya yang diterbitkan pada 2010 ini menyimpulkan tantangan yang dihadapi oleh negara maju dan negara berkembang dalam penggunaan insentif pajak sedemikian berbeda.

Berdasarkan pengalaman para ahli, negara berkembang cenderung berada dalam situasi yang tidak menguntungkan dalam penggunaan insentif sehingga menyebabkan pendapatan hilang tanpa menarik investasi.

Dari hasil studi yang dilakukan beberapa ahli pajak di 15 negara berkembang menunjukkan kebijakan insentif pemerintah yang berfokus pada pengurangan tarif pajak cenderung berhasil mendatangkan investasi dibandingkan dengan jenis insentif lainnya.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Pada bagian terakhir, buku ini berusaha menjahit wawasan tersebut ke dalam bentuk reformasi pajak yang menyeluruh. Permasalahan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar negara saat ini adalah melaksanakan reformasi pajak yang telah direncanakan hingga tataran implementasi.

Untuk itu, beberapa ahli pajak menyarankan empat pedoman utama untuk dalam pelaksanaan program reformasi pajak yang komprehensif. Penasaran dengan keempat rekomendasi kebijakan tersebut? Silakan Anda baca langsung di DDTC Library. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Senin, 21 Oktober 2024 | 15:30 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Gelar Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA NATAR

Kurang Kooperatif, Saldo Rekening Penunggak Pajak Dipindahbukukan

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024