KULIAH HUKUM PAJAK

Mahasiswa STHI Jentera Belajar Upaya Administrasi Pajak di DDTC

Awwaliatul Mukarromah | Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:45 WIB
Mahasiswa STHI Jentera Belajar Upaya Administrasi Pajak di DDTC

Pengajar dan mahasiswa STHI Jentera berfoto bersama di DDTC Cafetaria setelah mengikuti perkuliahan di Menara DDTC, Jakarta, Rabu (24/10). (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera kembali mengunjungi kantor DDTC untuk mengikuti kuliah hukum pajak, dengan pembicara Senior Manager Tax Compliance & Litigation Services DDTC Herjuno Wahyu Aji dan Senior Specialist Tax Compliance & Litigation Services DDTC Fakry.

Secara umum, tema kuliah kali ini berkenaan dengan upaya administrasi pajak di Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Materi yang disampaikan mencakup pembetulan Surat Tagihan Pajak (STP) atau Surat Ketetapan Pajak (SKP), keberatan, dan upaya administrasi lain.

Adapun, upaya administrasi lain yang dimaksud adalah penghapusan sanksi administrasi, pembatalan STP tidak benar, pembatalan SKP tidak benar, dan pembatalan SKP tanpa penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) dan tanpa adanya pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Hal ini diatur dalam Pasal 36 ayat (1) UU KUP.

Baca Juga:
Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Dalam pemaparannya, Fakry mengatakan UU KUP memberikan hak kepada wajib pajak untuk melakukan upaya-upaya administrasi atas suatu produk hukum yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak apabila atas suatu produk hukum tersebut mengandung adanya suatu kesalahan dan ketidakbenaran menurut wajib pajak.

“Upaya-upaya administrasi yang ada dalam ketentuan pajak di Indonesia di antaranya adalah permohonan pembetulan (Pasal 16 UU KUP), permohonan keberatan (Pasal 25 dan 26A UU KUP), dan permohonan upaya administrasi lain yang diatur dalam Pasal 36 ayat (1) UU KUP,” jelasnya kepada mahasiswa STHI Jentera yang hadir di Menara DDTC, Jakarta, Rabu (24/10).

Herjuno menambahkan ada dua cara menyelesaikan sengketa pajak, pertama melalui upaya hukum administrasi dan kedua melalui jalur pengadilan. Upaya hukum administrasi dilakukan agar wajib pajak dapat memperoleh keadilan. Misalnya, dalam menerbitkan SKP, Ditjen Pajak bisa saja keliru, baik dalam hal tulisan, pengenaan tarif, atau yang lainnya.

Baca Juga:
Layanan Pajak Bisa Dimonitor Realtime, Coretax Pangkas Biaya Kepatuhan

Namun demikian, karena tidak adanya independensi lembaga pemutus sengketa, upaya administrasi ini tidak mudah untuk memberi jaminan dan kepastian perlindungan hukum terhadap wajib pajak.

“Berbicara mengenai upaya-upaya administrasi pajak, beberapa wajib pajak beranggapan bahwa upaya tersebut seringkali tidak akan banyak mengubah posisi sengketa antara wajib pajak dengan Ditjen Pajak,” ujar Herjuno.

Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan DDTC terhadap STHI Jentera yang membuka kelas hukum pajak pada program sarjana hukum peminatan hukum bisnis. Dukungan tersebut berupa saran terhadap kurikulum dan tenaga pengajar serta fasilitas library untuk mendukung proses belajar.

Baca Juga:
Kolaborasi DJP dan PERTAPSI Sumatera Utara I, Beri Edukasi Coretax

STHI Jentera didirikan pada tanggal 1 Juli 2011 dan dikelola oleh Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (YSHK), sebuah institusi dengan berbagai pengalaman dalam bidang penelitian, advokasi, pelatihan, dan sistem informasi hukum.

Dengan visi sebagai sekolah para pembaru hukum, Jentera membawa misi menyelenggarakan pendidikan hukum dengan menciptakan lingkungan dan budaya akademik yang kondusif untuk dapat berkreasi dan berkontribusi bagi kemajuan bidang hukum di Indonesia. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 20 Desember 2024 | 10:00 WIB TAX CENTER UNIAS - KPP PRATAMA SIBOLGA

Layanan Pajak Bisa Dimonitor Realtime, Coretax Pangkas Biaya Kepatuhan

Minggu, 15 Desember 2024 | 18:45 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Keluarga Alumni FEB UNS Finalisasi Program Kerja 2025

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Istri Gabung NPWP dengan Suami, Bagaimana Login Coretax sebagai PIC?

Senin, 03 Februari 2025 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

Pedoman Dokumentasi Transfer Pricing bagi Perusahaan Multinasional

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 11:30 WIB CORETAX SYSTEM

Daftar Role Akses Coretax DJP Bertambah! Simak di Sini Lengkapnya

Senin, 03 Februari 2025 | 11:11 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

Senin, 03 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dalam PMK 81/2024

Senin, 03 Februari 2025 | 10:43 WIB KMK 2/KM.10/2025

Simak di Sini! Tarif Bunga Sanksi Administrasi Pajak Februari 2025