AUSTRALIA

Klub Malam di Negara Ini Sepi, Cukai Miras Diusulkan Ditangguhkan

Dian Kurniati | Minggu, 29 September 2024 | 10:00 WIB
Klub Malam di Negara Ini Sepi, Cukai Miras Diusulkan Ditangguhkan

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews - Menjelang diselenggarakannya pemilu federal, Koalisi Partai Nasional Australia menjanjikan penangguhan cukai atas minuman beralkohol di klub malam

Pimpinan Partai Nasional David Littleproud mengatakan keringanan cukai diberikan dalam rangka meningkatkan kunjungan masyarakat ke klub malam. Menurutnya, cukai telah menyebabkan harga minol mahal sehingga kunjungan masyarakat ke klub malam juga sepi.

"Ketika mereka tidak memiliki pendapatan yang dapat dibelanjakan, makin sulit pula bagi mereka untuk keluar. Tidak hanya untuk minum bir, tetapi juga makan di luar," katanya, dikutip pada Minggu (29/9/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Littleproud menuturkan daya beli masyarakat Australia terus menurun seiring dengan laju inflasi yang tinggi. Pemerintah pun perlu membuat kebijakan yang mampu memulihkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga berbagai barang dan jasa.

Dia menjelaskan penangguhan cukai minol dapat diterapkan sementara waktu untuk mendorong masyarakat kembali mengunjungi klub malam. Kebijakan ini juga diharapkan mampu melindungi usaha-usaha klub yang banyak beroperasi di Australia.

Cukai dikenakan terhadap bir dan minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang lebih tinggi dari ambang batang yang ditetapkan. Tarif cukai di Australia naik setiap 6 bulan seiring dengan laju inflasi.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Di sisi lain, Partai Buruh yang sedang berkuasa saat ini menegaskan tak tertarik memberikan insentif cukai minol. Sebab, pengenaan cukai tersebut ditujukan untuk mengendalikan konsumsi minol dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

"Ini bukan fokus pemerintah. Pemerintah berfokus membuat obat-obatan yang lebih murah, bukan bir," ujar Menteri Kesehatan dan Perawatan Lansia Mark Butler.

Dalam pengendalian inflasi, berbagai kelompok masyarakat di Australia berharap adanya penurunan suku bunga bank sentral. Namun, Gubernur Reserve Bank of Australia Michelle Bullock menyatakan belum terdapat rencana menurunkan suku bunga.

"Dewan gubernur tidak berada dalam posisi untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat," ujarnya seperti dilansir 9news.com.au. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra