Salah satu destinasi wisata di Kamboja. (foto: Kementerian Pariwisata Kamboja)
PHNOM PENH, DDTCNews - Pemerintah Kamboja akan mengumumkan kembali perpanjangan pemberian insentif pajak untuk sektor pariwisata.
Perdana Menteri Hun Manet mengatakan pemerintah tengah berfokus pada pemulihan sektor-sektor ekonomi di Kamboja, termasuk pariwisata. Melalui perpanjangan insentif pajak, dia berharap aktivitas pariwisata di seluruh daerah dapat berkembang.
"Untuk terus membantu meringankan beban operator di sektor pariwisata, saya telah memutuskan untuk memperpanjang masa berlaku pengecualian pajak selama 1 tahun lagi hingga akhir Juni 2025," katanya, dikutip pada Selasa (27/8/2024).
Manet menuturkan pemberian insentif tersebut bertujuan memberikan dorongan kepada operator tur dan memulihkan pariwisata. Nanti, insentif ini akan mencakup semua jenis pajak bulanan selain PPN dan pajak penghasilan.
Kemudian, pemerintah juga menunda pemeriksaan pajak pada bisnis pariwisata hingga Juni 2025. Selain insentif pajak, pemerintah juga mengalokasikan dana US$50 juta melalui perbankan untuk memberikan pinjaman kepada pengusaha pariwisata skala UMKM, terutama operator tur.
Sementara itu, Ketua Pacific Asia Travel Association Cambodia Thourn Sinan menyebut insentif pajak sangat dibutuhkan oleh pengusaha di sektor pariwisata untuk pulih. Menurutnya, pemberian insentif pajak juga dapat mendorong pengusaha melakukan ekspansi bisnis.
Dengan arus kas yang longgar, pengusaha akan meningkatkan kualitas layanan dan memperluas penawarannya sehingga berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata.
"Dengan mengurangi beban keuangan, insentif ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, mendorong investasi, dan mendukung bisnis lokal," ujarnya seperti dilansir khmertimeskh.com. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.