PENGELOLAAN FISKAL

Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Australia

Redaksi DDTCNews | Senin, 05 November 2018 | 17:36 WIB
Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Australia

Penandatanganan MoU. (DDTCNews- foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTC – Indonesia dan Australia memperkuat kerja sama di bidang perekonomian. Kedua negara akan memfasilitasi pertukaran dan pembagian informasi mengenai praktik kebijakan terbaik di setiap negara.

Dalam Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Australian Treasurer Josh Frydenberg MP menandatangani memorandum of understanding(MoU) pada Senin (5/11/2018) di Canberra.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kemenkeu, beberapa cakupan bidang kerja sama tersebut adalah kunjungan bilateral, konferensi/lokakarya, penelitian bersama, pertukaran informasi, magang/pertukaran pegawai, dan jadwal kerja sama tahunan.

Baca Juga:
Pemkot Tangerang Bidik Penerimaan Opsen Pajak Rp674 Miliar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sangat menghargai komitmen pemerintah Australia dalam kerja sama yang baik antarnegara. Kementerian Keuangan sangat terbantu dengan pengalaman Australia dalam mengelola fiskal dan reformasi perpajakan.

“Melalui Prospera, sejumlah staf senior Treasury ditempatkan di kantor Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti.

Kerja sama kali ini, sambungnya, memperbaharui MoU sebelumnya yang ditandatangani pada 2013. Saat itu, Australian Treasurer dan Badan Kebijakan Fiskal telah mengadakan dialog kebijakan ekonomi bilateral (Bilateral Economic Policy Dialogue/BEPD).

Baca Juga:
PMK DPP Nilai Lain dan Besaran Tertentu Bakal Direvisi, Ini Daftarnya

Setiap tahun, papar Nufransa, Treasury dan BKF mendiskusikan dan menentukan prioritas bersama atas keterlibatan dan kerja sama terkait kebijakan di tahun mendatang. Kegiatan diadakan di lokasi yang bergantian.

Topik yang dibahas dalam BEPD antara lain menyangkut topik internasional, regional, maupun bilateral yang menjadi kepentingan bersama. Ini melengkapi dialog kebijakan tingkat tinggi (High Level Policy Dialogue/HLPD) yang telah dibentuk pada 2006 dengan fokus pengembangan kapasitas dan hubungan teknis.

Sebagai negara yang secara geografis berdekatan, Indonesia dan Australia telah banyak menjalin kerja sama. Dalam isu perekonomian dan fiskal, Indonesia dan Australia perlu selalu menjalankan pembaruan informasi kebijakan dan berbagi pengalaman masing-masing negara.

“Terkait kebijakan pendapatan dan perpajakan, reformasi struktural, pasar modal dan jasa keuangan, serta ekonomi Internasional,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Januari 2025 | 20:30 WIB KOTA TANGERANG

Pemkot Tangerang Bidik Penerimaan Opsen Pajak Rp674 Miliar

Selasa, 07 Januari 2025 | 19:20 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PMK DPP Nilai Lain dan Besaran Tertentu Bakal Direvisi, Ini Daftarnya

Selasa, 07 Januari 2025 | 16:00 WIB PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai 2024 Tak Capai Target, Ini Perinciannya

BERITA PILIHAN
Selasa, 07 Januari 2025 | 20:30 WIB KOTA TANGERANG

Pemkot Tangerang Bidik Penerimaan Opsen Pajak Rp674 Miliar

Selasa, 07 Januari 2025 | 19:37 WIB KONSULTASI CORETAX

Registrasi Coretax Muncul ‘Nomor Identitas Diduplikasi’, Harus Gimana?

Selasa, 07 Januari 2025 | 19:20 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PMK DPP Nilai Lain dan Besaran Tertentu Bakal Direvisi, Ini Daftarnya

Selasa, 07 Januari 2025 | 16:00 WIB PENERIMAAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Realisasi Kepabeanan dan Cukai 2024 Tak Capai Target, Ini Perinciannya

Selasa, 07 Januari 2025 | 15:00 WIB KPP PRATAMA PROBOLINGGO

Gelar Edukasi, Fiskus: Manfaat Coretax Tak Hanya soal Integrasi

Selasa, 07 Januari 2025 | 14:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Berbasis Transaksi Terbukti Masih Tumbuh di 2024

Selasa, 07 Januari 2025 | 14:00 WIB BELANJA PEMERINTAH

Kementerian Bertambah, Pemerintah Tak Perlu Bikin APBN-Perubahan

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:30 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Indonesia Masuk BRICS, Kemenlu: Demi Tatanan Global yang Inklusif

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:01 WIB PUBLIKASI DDTC

Cek Ketentuan DPP Nilai Lain dalam UU PPN, Unduh di Sini!