Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Vietnam mengusulkan pemerintah untuk memberikan potongan pajak yang besar pada BBM sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat secara signifikan.
Kadin menyebut harga BBM di Vietnam terasa mahal karena dikenakan berbagai jenis pajak. Selain pajak pertambahan nilai (PPN), BBM juga dikenakan pajak konsumsi khusus.
"Kami menginginkan pajak konsumsi khusus dihapuskan sama sekali jika harga minyak global melonjak secara tak terduga," sebut Kadin, dikutip pada Minggu (2/10/2022).
Kadin menjelaskan komponen harga BBM di Vietnam terdiri atas PPN, pajak konsumsi khusus, pajak impor, dan pajak lingkungan. Pada pajak lingkungan, Komite Tetap Majelis Nasional memangkas tarifnya hingga 75% saat harga BBM mengalami lonjakan.
Sementara itu, tarif PPN dan pajak konsumsi khusus BBM ditetapkan sebesar 10%. Kementerian Keuangan sedang mengusulkan pemotongan tarif pajak konsumsi sebesar 20% atau 50%, sedangkan pada PPN 50%.
Dengan usulan tersebut, artinya setiap 1 liter BBM akan dikenakan pajak konsumsi khusus 5% dan PPN 8% atau 5%. Namun, Kadin berharap pajak konsumsi khusus BBM dihapuskan sementara, serta tarif PPN dipotong 5%.
"Ini akan memberikan dampak positif di tengah ketidakpastian global," jelas Kadin.
Beberapa ahli juga berpandangan pajak konsumsi khusus dinilai tidak cocok dikenakan pada BBM karena berlaku untuk barang seperti tembakau, alkohol, dan mobil mewah. Sebab, BBM merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat Vietnam.
Kemenkeu telah menyampaikan usulan pemotongan tarif pajak konsumsi khusus BBM sebesar 20% atau 50%, serta potongan PPN 50%. Potensi penerimaan pajak yang hilang ditaksir mencapai sekitar Rp4,75 triliun hingga Rp7,84 triliun pada semester II/2022. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.