AUSTRALIA

Hanya Bayar Pajak Rp221 Miliar, Begini Penjelasan Facebook

Dian Kurniati | Sabtu, 29 Mei 2021 | 15:01 WIB
Hanya Bayar Pajak Rp221 Miliar, Begini Penjelasan Facebook

Ilustrasi. Raksasa digital Facebook tercatat hanya membayar pajak senilai AU$20 juta atau setara dengan Rp221,5 miliar kepada Pemerintah Australia.

CANBERRA, DDTCNews - Raksasa digital Facebook tercatat hanya membayar pajak senilai AU$20 juta atau setara dengan Rp221,5 miliar kepada Pemerintah Australia.

Pernyataan resmi dari juru bicara Facebook menyatakan perusahaannya telah menjalankan semua ketentuan pajak di Australia dengan patuh. Selain itu, Facebook juga berkomitmen untuk terus mendukung komunitas pelaku usaha lokal di Australia.

"Selama tahun keuangan terakhir, kami membayar pajak penghasilan di Australia dengan tarif pajak efektif di atas 30% dan sesuai dengan undang-undang perpajakan setempat," bunyi pernyataan tersebut, dikutip Senin (24/5/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Pernyataan tersebut juga menjelaskan Facebook termasuk perusahaan yang mengalami dampak pandemi Covid-19 paling kecil di Australia. Dalam situasi pandemi, Facebook mengeklaim justru membantu pengusaha lokal bertahan dari tekanan pandemi.

Meski demikian, tidak semua laba yang dihimpun Facebook menjadi dasar penghitungan pajak di Australia karena sebagian di antaranya harus ditransfer ke luar negeri.

Komisi Sekuritas dan Investasi Australia merilis laporan Facebook telah menghasilkan pendapatan dari iklan di Australia senilai AU$712,7 juta pada 2020, naik 5,7% dari AU$674 juta pada 2019.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

Dari angka pendapatan tersebut, senilai AU$559 juta ditransfer ke luar negeri untuk 'penjualan kembali inventaris iklan', sehingga menyisakan pendapatan bersih AU$155,3 juta.

Jumlah tersebut turun 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai AU$167,1 juta. Laba sebelum pajak pada 2020 sebesar AU$37,9 juta, dengan pajak yang dibayarkan senilai AU$20 juta, atau tetap naik 19,7% dari 2019.

Perusahaan digital raksana seperti Facebook dan Google, seperti dilansir smh.com.au, memiliki ketahanan yang lebih kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Australia.

Sementara itu, perusahaan media besar lokal seperti News Corp, Seven West Media, dan Nine harus melakukan penghematan karena pendapatan iklan turun 30% tahun lalu. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:01 WIB KURS PAJAK 16 OKTOBER 2024 - 22 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN