AMERIKA SERIKAT

AS Naikkan Tarif Bea Masuk Ratusan Barang Impor Asal Rusia

Muhamad Wildan | Selasa, 28 Juni 2022 | 11:30 WIB
AS Naikkan Tarif Bea Masuk Ratusan Barang Impor Asal Rusia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz berdiskusi pada sebuah pertemuan bilateral di Schloss Elmau, Garmisch-Partenkirchen, Jerman, pada Minggu (26/06/2022) menjelang KTT G7. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/UYU)

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menaikkan tarif bea masuk atas barang-barang tertentu yang diimpor dari Rusia.

Pemerintah AS menyatakan tarif bea masuk tersebut dinaikkan menjadi 35%. Tarif tersebut dikenakan terhadap 570 produk senilai kurang lebih US$2,3 miliar atau setara dengan Rp34,1 triliun.

"Langkah ini akan membatasi keuntungan ekonomi yang diperoleh Rusia dari pasar AS. Kebijakan telah disusun secara hati-hati untuk meminimalkan dampak tarif terhadap konsumen AS," tulis White House dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (28/6/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Tak hanya meningkatkan tarif bea masuk, AS bersama negara-negara G7 juga memutuskan untuk menghentikan impor emas dari Rusia. Emas merupakan komoditas ekspor terbesar ke-2 bagi Rusia setelah komoditas energi.

Nilai ekspor emas oleh Rusia pada 2020 mencapai US$19 miliar. Dari total ekspor tersebut, 90% di antaranya menuju ke negara-negara G7, khususnya Inggris. Impor emas oleh Inggris dari Rusia mencapai US$17 miliar dalam setahun.

Seluruh kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kapabilitas Rusia dalam mendanai perang. Pada saat bersamaan, negara-negara G7 menyepakati untuk memberikan dukungan anggaran US$29,5 miliar bagi Ukraina dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Sebagai informasi, serangkaian perang dan sanksi yang telah dijatuhkan telah memberikan dampak terhadap perekonomian Rusia. Per Mei 2022, inflasi di Rusia mencapai 17,1%. Perekonomian Rusia diproyeksikan akan terkontraksi -7,8% pada tahun ini.

Seperti dilansir businesstoday.in, Pemerintah Rusia juga dikabarkan gagal membayar bunga utang senilai US$100 juta kepada para pemegang surat utang. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra