CUKAI merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting. Oleh karenanya, administrasi dan dokumen terkait dengan cukai diatur sedemikian rupa oleh pemerintah. Pengaturan atas dokumen cukai tersebut tercantum dalam PMK No. 140/PMK.04/2012.
Namun, dalam perkembangannya, pemerintah mencabut PMK 140/PMK.04/2012 dan digantikan dengan PMK 156/PMK.04/2022. Penggantian peraturan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat atas kebutuhan dokumen cukai.
Penggantian aturan tersebut juga dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum serta menyelaraskan ketentuan mengenai dokumen cukai dengan perkembangan saat ini. Lantas, apa itu dokumen cukai?
Definisi
DOKUMEN Cukai adalah dokumen yang digunakan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Cukai, dalam bentuk formulir atau melalui media elektronik (Pasal 1 angka 1 PMK No.156/PMK.04/2022).
Dokumen cukai menjadi media untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Cukai. Dokumen cukai tersebut juga sekaligus merupakan alat bukti yang sah menurut Undang-Undang Cukai (Pasal 2 ayat (1) dan (2) PMK No.156/PMK.04/2022).
Terdapat sejumlah pihak yang harus menyelenggarakan dokumen cukai, yaitu pejabat bea dan cukai, pengusaha pabrik, importir, pengusaha tempat penyimpanan, penyalur, pengusaha tempat penjualan eceran, atau pengguna pembebasan cukai.
Dokumen cukai tersebut ada yang diselenggarakan, tetapi tidak harus disampaikan. Sebaliknya, ada pula dokumen cukai yang diselenggarakan dan harus disampaikan. Penyelenggaraan dokumen cukai itu dilakukan dalam bentuk data elektronik atau dalam bentuk tulisan di atas formulir.
Secara lebih terperinci, dokumen cukai dikategorikan ke dalam 4 klaster berdasarkan proses bisnis cukai, yaitu: (i) klaster perizinan cukai; (ii) klaster produksi barang kena cukai (BKC); (iii) klaster penyelesaian (settlement) cukai; dan (iv) klaster perdagangan BKC.
Perincian klaster dokumen cukai tersebut dapat disimak dalam table berikut:
No | Klaster Dokumen Cukai | Keterangan |
1 | Perizinan Cukai | Terdiri atas dokumen berupa: Dokumen permohonan perizinan cukai |
2 | Produksi barang kena cukai | Terdiri atas dokumen berupa:
|
3 | Penyelesaian (settlement) cukai | Terdiri atas dokumen berupa:
|
4 | Perdagangan barang kena cukai | Terdiri atas dokumen berupa: Dokumen pengeluaran dan/atau dokumen pelindung pengangkutan barang kena cukai. |
Sumber: Lampiran PMK No.156/PMK.04/2022
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.