BARANG KENA CUKAI

Sri Mulyani Tagih Komitmen DPR Implementasikan Cukai Plastik

Redaksi DDTCNews | Kamis, 30 Januari 2020 | 19:11 WIB
Sri Mulyani Tagih Komitmen DPR Implementasikan Cukai Plastik

ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menagih komitmen DPR untuk merealisasikan rencana memungut cukai plastik, sehingga objek barang kena cukai (BKC) menjadi bertambah.

"Kami minta kesimpulan [atas pembahasan cukai plastic] karena sudah dilakukan diskusi dan hasilnya belum juga ada," katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (30/1/2020).

Untuk diketahui, jumlah barang kena cukai saat ini ada tiga produk antara lain etil alkohol atau etanol, minuman mengandung etil alkohol dan hasil tembakau. Belakangan, cairan vape yang mengandung tembakau juga tergolong BKC.

Baca Juga:
Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Sri Mulyani mengatakan Ditjen Bea Cukai (DJBC) sudah melakukan seluruh tahapan untuk menambah BKC di Indonesia. Kajian akademis dan studi banding yang melibatkan anggota Komisi XI DPR juga sudah dilakukan.

Kini, kata Menkeu, wacana Kemenkeu menambah BKC tersebut telah diserahkan kepada DPR. Bagaimanapun, mengimplentasikan pungutan cukai atas konsumsi kantong plastik secara nasional butuh dukungan DPR.

"Ditjen Bea Cukai sudah membuat studi mengenai barang kena cukai dalam hal ini konsumsi kantong plastik," paparnya.

Baca Juga:
Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Pemerintah menawarkan dua skema pungutan cukai untuk plastik. Pertama, pengenaan tarif Rp200 per lembar atau Rp30.000 per kg terhadap kantong plastik berjenis bijih plastik virgin atau polyethylene dan polypropylene, di mana waktu urai lebih dari 100 tahun.

Dengan tarif cukai tersebut, harga setiap lembar kantong plastik diperkirakan akan berada di kisaran Rp450—Rp500 per lembar. Adapun, potensi kenaikan inflasi dari pengenaan cukai plastik itu hanya 0,045 persen.

Kedua, pengenaan cukai dengan tarif lebih rendah untuk plastik yang berasal dari bijih plastik oxodegradable dengan waktu urai 2—3 tahun. Kantong plastik ini dikelompokkan sebagai plastik ramah lingkungan. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

31 Januari 2020 | 00:09 WIB

Pertanyaannya nyucuk gak ..hasil cukai dibanding keruakan krn pencemara lingkungan , termasuk banjir...

31 Januari 2020 | 00:06 WIB

berapa sih hasilnya cukai plastik ..bhkan ada alasan u mereduksi penghasian mereka... dan juga menghalalkan pencemaran lingkungan..Kemen KLH kok sidem saza sih???? lagi garap apa dong???

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah